Pengaruh The Power of Word of Mouth-Dalam Meningkatkan Penjualan
Promosi dari mulut ke mulut atau istilah marketingnya The Power of Word of Mouth tak bisa dipungkiri sudah ada sejak dulu, bahkan jauh sebelum ditemukannya internet. Promosi dengan cara ini ternyata sangat efektif untuk meningkatkan penjualan, meski sebagian pengusaha mulai meninggalkannya karena dinilai masih tradisional.
The Power of Word of Mouth sangat ampuh dalam meyakinkan konsumen, bahkan dalam sebuah penelitian disebutkan bahwa sekitar 70% konsumen yang membeli produk adalah mereka yang mendapatkan rekomendasi dan informasi dari konsumen lain melalui promosi dari mulut ke mulut.
Strategi pemasaran dari mulut ke mulut ini memang tidak akan pernah dilupakan oleh para pelaku bisnis. Dengan kekuatan rekomendasi dari rekan dan orang-orang terdekat, konsumen akan lebih mudah percaya dan yakin terhadap sebuah produk atau layanan.
Mungkin Anda pernah mengalaminya sendiri, ketika Anda melihat sebuah rumah makan yang tidak begitu besar dan terletak di jalan sempit, sama sekali bukan lokasi strategis. Namun banyak orang rela menunggu dalam antrian sangat panjang hanya untuk menikmati kelezatan menu masakannya. Meski sepertinya tidak masuk akal, namun hal tersebut nyata terjadi. Dan inilah yang dinamakan The Power of Word of Mouth atau kekuatan pemasaran dari mulut ke mulut.
Konsumen Indonesia memang sangat unik, kebiasaan mereka adalah gemar bersosialisasi dan berkumpul. Bahkan jika mau lebih cermat, para pengusaha seharusnya dapat melihat ini sebagai peluang besar untuk menerapkan The Power of Word of Mouth (promosi dari mulut ke mulut) melalui teman dekat, keluarga atau tokoh masyarakat. Menurut survey, konsumen Indonesia yang puas akan menceritakan kepuasan mereka kepada 5 hingga 15 orang tergantung dari produk dan layanan yang mereka dapatkan. Ini bisa menjadi promosi gratis yang sangat menguntungkan perusahaan.
Agar lebih jelas, berikut ini beberapa alasan mengapa The Power of Word of Mouth disebut sebagai strategi pemasaran yang efektif meningkatkan penjualan :
1. Biaya relatif murah karena dapat dilakukan sendiri
The Power of Word of Mouth dikenal sebagai strategi pemasaran yang berbasis relationship. Strategi ini dapat membangun hubungan yang lebih erat, keakraban dan pertemanan yang lebih luas. Promosi dari mulut ke mulut juga dapat mengurangi biaya untuk iklan karena memanfaatkan sumber daya manusia secara langsung dengan optimal.
2. Memiliki kekuatan besar untuk mempengaruhi
Mengutip dari buku The Power of Word of Mouth Marketing, dijelaskan bahwa :
- 93% konsumen akan mempercayai referensi dari orang terdekat atau teman sebagai informasi yang layak dipercaya
- 67% keputusan untuk membeli dipengaruhi oleh rekomendasi dari keluarga dan teman
- 74% konsumen yang mendengar informasi buruk tentang sebuah produk dari teman memutuskan tidak jadi membeli produk tersebut
Promosi dari mulut ke mulut memiliki kekuatan besar untuk mempengaruhi konsumen, meningkatkan kepercayaan akan kepuasan dan keterjaminan mutu yang ditawarkan. Jadi, jangan pernah remehkan kekuatan strategi promosi ini.
3. Media sosial sebagai sarana yang efektif
Maraknya penggunaan media sosial di berbagai kalangan pada era digital menjadi kekuatan baru dan sarana yang efektif untuk melakukan promosi dari mulut ke mulut. Khususnya untuk mencapai masyarakat luas dengan meminimalkan biaya iklan. Promosi dapat dilakukan melalui mailing list, Facebook, Twitter, Instagram hingga blog.
4. Konsumen yang puas akan senang berbagi pengalaman
Satu lagi alasan mengapa The Power of Word of Mouth masih efektif dalam meningkatkan penjualan adalah kekuatan dari konsumen yang terpuaskan. Konsumen yang merasa puas terhadap produk atau layanan akan senang berbagi pengalaman dengan orang lain dan mempengaruhi mereka. Inilah salah satu faktor yang dapat meningkatkan penjualan dalam perusahaan.
Dengan demikian, tidak ada lagi alasan untuk meragukan kekuatan The Power of Word of Mouth dalam meningkatkan penjualan. Tugas perusahaan adalah memberikan yang terbaik dan meningkatkan kualitas dalam setiap produk dan layanan, agar semakin banyak konsumen terpuaskan yang dengan senang hati berbagi pengalaman dengan orang lain.