5 Penyebab Umum Persediaan Tidak Akurat
Tingkat persediaan yang tidak akurat adalah tantangan umum yang sering terjadi. Dan jika data persediaan Anda tidak akurat, itu memiliki efek domino pada usaha Anda. Selain itu, akan sulit untuk mengidentifikasi sumber masalahnya jika dibiarkan terlalu lama.
Menetapkan proses manajemen persediaan dapat membantu Anda untuk mengendalikan persesiaan. Berikut adalah 5 penyebab paling umum untuk tingkat persediaan yang tidak akurat :
1. Tantangan Manajemen Multi-Gudang
Manajemen gudang sangat dibutuhkan untuk menjaga data persediaan tetap rapi tanpa “sampah”. Jika Anda memiliki beberapa gudang, tantangan untuk mempertahankan tingkat persediaan yang akurat. Persediaan yang tersebar di beberapa lokasi, dan begitu juga data yang terkait dengannya. Pekerja jarak jauh, zona waktu berbeda, dan pembaruan yang tidak diedarkan ke seluruh tim adalah semua alasan mengapa data tersebut mungkin memiliki beberapa ketidakakuratan.
2. Pencurian
Pencurian adalah permasalah klasik yang menyebabkan penyusutan persediaan. Pencurian, yang terjadi dalam dua cara: Pencurian eksternal oleh pihak luar yang masuk ke toko atau Gudang Anda dan yang kedua adalah Pencurian internal oleh staff Anda sendiri.
3. Kesalahan Manusia
Selain pencurian, ternyata kesalahan manusia / human error juga memgang persentase tinggi penyebab ketidakakuratan persediaan. Penyebab masalah ini muncul adalah prose kerja yang manual. Jika Anda tidak memiliki teknologi untuk mengotomatiskan dan memvalidasi data Anda, manajemen data manual dapat membuat bisnis Anda rentan terhadap banyak potensi gangguan data. Untuk beberapa nama:
- Salah input/ salah tulis (typo)
- Kerusakan produk yang tidak dilaporkan
- Kesalahan dalam Pelabelan
4. Tidak pernah Melakukan Stock Opname
Hitungan fisik / stock opname secara regular sangat penting untuk mempertahankan akurasi dan mengidentifikasi masalah persediaan sebelum menjadi besar. Jika tidak pernah melakukan perhitungan fisik/ stock opname secara regular, maka Anda tidak pernah tahu berapa stok anda sebenarnya.
5. Kurangnya Proses atau Otomatisasi
Masih banyak retailer yang tidak memiliki Software ERP untuk membantu proses pekerjaan dan membantu pelacakan data persediaan. Melakukan pekerjaan secara manual, selain membuang waktu juga sangat rentan akan kesalahan. Dan hasilnya pekerjaan atau proses internal perusahaan menjadi tidak efisien.