Bagaimana Perusahaan Kecil Dapat Bertahan di Masa Krisis?
Pandemi COVID-19 saat ini sangat berdampak bagi bisnis di semua sektor industri. Bagi perusahaan yang lebih besar mungkin memiliki modal dan peluang untuk bertahan di masa krisis. Namun, perusahaan kecil memiliki resiko karena hanya memiliki arus kas beberapa bulan, jadi ketika sesuatu yang seperti ini menghantam, akan sangat mengganggu operasional perusahaannya. Jadi, bagaimana perusahaan kecil dapat bertahan hidup di masa krisis sekarang? Bukan hal yang mudah tapi, berikut adalah beberapa tips yang mungkin bisa diterapkan dalam beberapa bulan kedepan :
1. Tetap Tenang
Saat cashflow perusahaan mulai terganggu tetap fokus menjaga kesehatan. Melakukan kegiatan untuk merawat diri disamping fokus dengan pekerjaan akan membantu pikiran tetap tenang , yang akhirnya hal ini akan menjaga karyawan juga tetap tenang, dan selain itu jika pikiran tenang akan mendorong pikiran yang positif dan bisa menghasilkan ide-ide kreatif. Jika dihadapkan dengan beberapa keputusan sulit, luangkan waktu untuk menyeimbangkan diri dan pikiran Anda sebelum mengambil keputusan drastis. Dalam situasi yang sangat dinamis dan cepat berubah saat ini, terkadang perlu untuk mereview kembali kemajuan yang sudah dicapai sebelumnya dan bisa mendapatkan perspektif baru agar semuanya kembali menjadi lebih baik.
2. Memanfaatkan sumber daya yang disediakan oleh pemerintah dan lembaga keuangan
Pemerintah di seluruh dunia telah menyusun kebijakan insentif untuk mendukung pemilik perusahaan kecil, dan ini bisa berubah setiap saat. Tetap up to date dengan bagaimana pemerintah dapat memberikan kebijakan yang bisa meringankan perusahaan, serta lembaga-lembaga penting lainnya, seperti bank yang juga memiliki tanggung jawab sosial. Tidak ada salahnya jika ada penawaran pinjaman lunak yang dapat memperpanjang nafas perusahaan.
3. Buat rencana keuangan tiga bulan
Setiap bisnis kecil biasanya memiliki pengeluaran utama yang sama, yang meliputi gaji karyawan, sewa kantor, dan tagihan utilitas. Biaya lebih lanjut berkisar dari industri ke industri.
Coba diskusikan, mintalah kebijakan yang ringan untuk maksimal 3 bulan kedepan, hal ini perlu dilakukan untuk berkepentingan untuk mempertahankan perusahaan. Tak lupa, lihat apakah ada opsi yang dapat memotong biaya. Tetapi gunakan ini sebagai langkah terakhir setelah kita melihat setidaknya dua bulan kesulitan akibat dari krisis ini. Biaya terbesar perusahaan kecul biasanya adalah gaji karyawan dan sewa kantor. Opsi terakhir mungkin dengan mengurangi jam kerja mereka.
4. Temukan peluang baru
Dalam kondisi krisis selalu ada peluang. Dalam hal ini, apakah model bisnis perusahaan dapat bertahan dari perubahan yang akan datang dari masa krisis saat ini? Bagaimana kita bisa mengharapkan pelanggan loyal kita dan bagaimana cara bisa mendapatkan segmen pelanggan yang baru. Bagi usaha ritel, ada peluang untuk mulai mendigitalkan produk atau layanan dengan dukungan Sistem Point of Sale (POS) dan di-integrasikan dengan Marketplace atau website ecommerce.
5. Saatnya Meningkatkan Skill Karyawan
Jika memungkinkan, cobalah yang terbaik untuk mempertahankan karyawan - mereka sangat bergantung pada perusahaan, dan jika kita dapat mengelola tim dengan baik, pasti mereka akan mendukung kebijakan perusahaan. Saat load pekerjaan menurun kesempatan karyawan untuk meng-upgrade skill semakin besar yang pada akhirnya ketika masa krisis sudah usai sudah siap untuk melaju lebih kencang. tal
Baca Juga : BAGAIMANA ERP DAPAT MEMBANTU MENGELOLA RISIKO