Membangun Bisnis Franchise
- Image by 4045 on Freepik
Langkah-langkah yang terlibat dalam memulai sebuah franchise
Jika Anda sudsh membuat keputusan untuk memulai sebuah franchise, di sinilah dimulainya kerja keras. Ketika memulai sebuah franchise, ada beberapa langkah yang harus Anda lalui, diperlukan:
Memiliki merek yang kuat dan dapat dipasarkan yang menarik bagi calon pembeli (franchisee), memiliki reputasi yang mapan di kalangan konsumen, dan memiliki potensi untuk menghasilkan keuntungan yang tinggi. Konsep Anda harus memiliki fitur unik yang membedakannya dari merek lain yang tak terhitung jumlahnya di luar sana. Anda juga perlu menetapkan citra yang unik untuk semua unit franchise Anda.
Menyiapkan Sistem ERP untuk semua outlet franchise. Ini termasuk standar yang Anda tetapkan untuk operasi, kualitas layanan yang akan Anda berikan kepada konsumen, dan aturan-aturan yang mendasari yang perlu diikuti oleh franchisee.
Menyusun modal awal yang besar untuk menjalankan dan memulai franchise. Jumlah yang tepat akan bergantung pada jenis bisnis yang Anda harapkan. Biaya awal mungkin membutuhkan waktu lama untuk pulih. Jika usaha Anda berhasil, Anda akan mulai mengembalikan biaya-biaya ini dengan cepat.
Meluncurkan program pelatihan yang efisien bagi franchisee(s). Dalam kebanyakan sistem franchise, franchisee tidak memiliki pengalaman sebelumnya di industri tertentu, sehingga terserah pada franchisor untuk menyediakan pengalaman tersebut. Anda perlu melatih franchisee dalam menjalankan dan mengelola bisnis sesuai dengan standar Anda.
Menghadapi berbagai isu hukum yang terlibat dalam menyiapkan sebuah franchise. Anda akan perlu mendaftarkan nama dan merek dagang Anda sesuai dengan yang diperlukan oleh hukum negara bagian dan federal. Otoritas regulasi franchise akan meminta laporan keuangan yang rinci, didukung oleh akuntan publik bersertifikasi independen, untuk diajukan untuk ditinjau. Disarankan juga untuk menyewa seorang pengacara perusahaan yang terpercaya dan menyiapkan berbagai jenis kontrak dan perjanjian untuk melindungi konsep merek Anda.
Harus memiliki pengalaman menjalankan outlet franchise sesungguhnya. Pengalaman ini akan membantu Anda melacak metode franchisee dengan lebih baik dan memperbaikinya jika diperlukan. Anda akan berada dalam posisi yang lebih baik untuk menyempurnakan dan meningkatkan konsep asli Anda.
Memiliki manual operasi yang komprehensif dan rinci. Perjanjian franchise menyatakan bahwa franchisee wajib mengikuti kebijakan dan standar yang ditetapkan dalam manual tersebut. Oleh karena itu, jelas banyak pemikiran dan perencanaan yang harus dimasukkan dalam persiapannya.
Mengatur dukungan awal dan berkelanjutan untuk franchisor. Ini membutuhkan ketersediaan staf yang kompeten. Dukungan ini mencakup berbagai bidang bisnis seperti lokasi situs, pengaturan infrastruktur, manajemen sumber daya manusia, pemasaran, layanan pelanggan, dll.
Mendirikan entitas bisnis baru untuk meningkatkan posisi pasar bisnis Anda. Ini dapat berupa mengubah perusahaan Anda menjadi perusahaan terbatas swasta karena akan membantu melindungi aset Anda dalam perjanjian franchise.
Menyusun rencana untuk menjual franchise. Ada banyak teknik yang tersedia yang dapat digunakan dalam menjual franchise, jadi Anda perlu memilih cara terbaik untuk Anda, tergantung pada anggaran Anda, rencana pemasaran Anda, dan konsumen target produk Anda.
Baca juga : Memilih Program Bengkel yang Tepat untuk Waralaba Bengkel Motor
Faktor-faktor bagi franchisee untuk dipertimbangkan
Franchising bukanlah sebuah perjanjian satu arah. Ini melibatkan dua pihak, dan kedua pihak memiliki risiko mereka sendiri untuk dipertimbangkan. Sementara franchisor memiliki saham terbesar dalam perusahaan, pekerjaan franchisee juga tidak terlepas dari kekhawatiran. Mereka bertanggung jawab untuk menjalankan depan publik bisnis, dan ini bukanlah tantangan kecil. Franchisee harus mengajukan pertanyaan tertentu kepada diri mereka sendiri sebelum membeli perusahaan.
Akomodasi biaya.
Membeli sebuah franchise dapat memerlukan pembayaran biaya awal yang besar untuk membeli nama merek dan merek dagang. Selain biaya lisensi, banyak biaya lain muncul seperti biaya lokasi dan pendanaan gaji. Franchisee perlu tahu apakah mereka dapat menampung jumlah besar ini dengan mudah.
Pilihan keberhasilan atau kegagalan
Franchising melibatkan tidak hanya kontrak dengan franchisor, tetapi juga sejumlah kontrak jangka panjang lainnya, seperti perjanjian dengan pemasok, kontrak karyawan, dll. Semua ini digabungkan membuat jumlah besar yang harus dibayar oleh franchisee jika bisnis gagal. Franchisee perlu mencari tahu seberapa besar franchisor akan menutupi dalam kasus kegagalan bisnis.
Kesimpulan
Pada akhirnya, seperti keputusan bisnis lainnya, franchising melibatkan bagian risiko dan imbalan yang adil. Baik Anda sebagai franchisor maupun franchisee, Anda perlu melakukan penelitian menyeluruh sebelum membuat kesepakatan hukum yang mengikat. Franchising membawa bersamanya imbalan besar dan risiko besar, yang harus diketahui oleh kedua belah pihak. Bagi franchisor, ini akan memberikan kesempatan untuk ekspansi dan ekonomi skala besar. Bagi franchisee, memulai sebuah franchise akan membawa reputasi yang sudah ada dan risiko yang lebih rendah. Sebelum membuat keputusan akhir, penting untuk diingat bahwa franchising melibatkan komitmen penuh waktu sehingga Anda perlu memastikan Anda dapat meluangkan waktu, usaha, dan sumber daya yang diperlukan untuk usaha ini.
Jika Anda membutuhkan sebuah sistem untuk menumbuhkan dan memberdayakan mitra franchise, Sistem ERP Turboly merupakan jawabannya. Software franchise indonesia ini memiliki Sistem manajemen franchise terbaik untuk bisnis spesialis seperti bengkel, toko retail hingga kecantikan. Jadwalkan demo sekarang dan temukan solusi untuk pertumbuhan mitra franchise Anda.