Bagaimana Cara Mengelola Inventory Wholesale?

image

Wholesale juga mempunyai inventory, sama halnya dengan anda owner bisnis retail. Hanya saja inventory untuk wholesale jauh lebih besar dibanding bisnis retail.

Untuk skala bisnis retail saja anda sudah kewalahan dalam mengelola persediaan produk, terbayangkah bagaimana rumit mengelola inventory wholesale?

Namun dengan cara yang benar, anda tidak akan terlalu merasa rumit dengan inventory wholesale itu sendiri. Berikut cara yang dapat anda terapkan untuk pengelolalan persediaan wholesale :

1. Pusatkan jalur penjualan

Kebanyakan wholesaler mengambil order melalui jalur yang berbeda, dapat melalui telepon, email atau fax, atau bahkan pemesanan secara online. Dengan perbedaan cara pemesanan, bagaimana anda mendapatkan report secara utuh dan lengkap? Dengan berbeda jalur pemesanan akan menambah suatu kesulitan bagi anda untuk mengelola inventory. Banyak yang mengambil cara secara manual, mengitung jumlah pesanan per hari secara manual. dapat anda bayangkan seberapa banyak waktu yang terkuras hanya untuk membuat report pemesanan saja? Selain itu perhitungan secara manual sangat memperbesar kemungkinan terjadinya kesalahan.

Jalan terbaik untuk mengatasi permasalahan ini ialah dengan menggunakan inventory management software yang mendukung pemesanan atau order multichannel. Sinkornisasikan seluruh jalur ke sebuah sistem inventory yang telah anda miliki, agar jumlah order tercatat dengan baik dan akan lebih mudah untuk anda mengetahui jumlah stok terkini.

2. Tentukan Persediaan Cadangan

Terkadang hal tidak terduga seperti kehabisan stok juga dapat dialami wholesale, nah kalu sudah seperti ini bahkan sekalipun anda sudah mengajukan tangguhan waktu terkadang costumer tidak mau mengerti langsung membatalkan pemesanan. Maka untuk menghindari hal demikian menimpa anda dan bisnis anda, lebih baik untuk menyediakan stok khusus untuk cadangan sambil menunggu stok baru masuk. Sekali saja anda kehabisan stok sangat banyak kerugian yang bisa saja anda alami, waspadai hal tersebut.

3. Hindari Overstock

Menyimpan terlalu banyak barang bukan ide yang baik, jika tidak terjual dalam waktu yang dibutuhkan terpaksa anda harus mengadakan diskon untuk produk tersebut agar modal dapat kembali. Untuk itu jangan kalap saat memesan produk, pesanlan sejumlah yang anda butuhkan. Tentukan level minimum pemesanan barang dan lakukan pemesanan digaris minimum tersebut.

Jaga cash flow anda, jangan sampai persediaan barang hanya duduk manis tidak berpindah dari gudang. Hindari membeli dalam jumlah terlalu banyak, meskipun di tawari sejumlah diskon. Tolak saja diskon tersebut.

4. Lakukan Stock Opname Secara Reguler

Habiskan waktu anda untuk memeriksa jumlah stok barang secara lebih rinci, hitung seluruh jumlah produk yang terjual, produk yang sisa berdasarkan kategori masing-masing. Perhitungan ini sebaiknya dijadwalkan dengan baik, dan dilakukan secara berkala. Baik dalam kurun waktu sebulan sekali, atau 3 bulan sekali. Namun disarankan lebih baik melakukan perhitungan persediaan selama sebulan sekali. Agar jika terjadi kekurangan anda lebih cepat dapat mengatasinya.

5. Perkirakan Jadwal Re-Stock

Anda harus dapat memprediksi kapan barang tersebut habis, dan anda sudah bisa memperkirakan kapan waktu yang tepat untuk memesan kembali produk tersebut. Jangan memesan disaat barang tersebut habis total, namun pesan saat jumlah sudah kian menipis.

Itulah beberapa cara yang dapat anda lakukan sebagai pihak yang menjalankan wholesale. Pengelolaan inventory wholesale memang lebih berat karena persediaan produk jauh lebih banyak. Namun jika memahami langkah-langkah yang harus diambil tentu tidak akan terlalu rumit. Semoga langkah-langkah diatas, dapat membantu anda.

turboly.com