Tips Penomoran SKU

image

Sering kita melihat pada label/ tag suatu produk begitu banyak angka dan huruf di atasnya. Untuk apa mereka semua? Salah satu set angka tersebut biasanya adalah nomor SKU (Stock Keeping Unit). Nomor SKU unik untuk setiap toko dan memungkinkan toko untuk melacak setiap item dalam persediaan. Nomor SKU dapat berupa apa pun yang sesuai inginkan tetapi paling sering sekitar 8 digit alfanumerik. Berikut adalah tips dalam menentukan nomor SKU :

Gunakan kembali SKU Lama

Banyak pendapat mengatakan untuk tidak menggunakan kembali “reuse” SKU yang sudah pernah digunakan. Namun kenyataannya, selama jeda waktu penggunaan kembali sudah “cukup” dan sudah tidak stok barang atas SKU “bekas” tersebut dalam jangka waktu yang lama, SKU tersebut dapat menggunakan kembali SKU tersebut.

2-3 Angka Pertama Harus Mewakili Kategori

Gunakan beberapa angka pertama dari nomor SKU untuk mewakili kategori produk. Hal ini penting untuk dapat mengetahui pendefinisian kategori barang dalam sekejap. Sisanya anda boleh menggunakan untuk nomor urut produk atau kode unik tertentu. Ingat, selalu rumuskan SKU dalam urutan yang sama.

Hindari Memulai SKU dengan angka NOL

Kami sarankan untuk tidak memulai SKU dengan 0. Hal ini karena banyak Sistem POS Retail menafsirkan 0 itu tidak ada artinya. Artinya, ketika Sistem POS diperintahkan untuk menyimpan nomor “078765,” Sistem POS akan membacanya sebagai “78765.” Saran kami, jika dapat dihindari, hindarilah penggunaan angka “0” pada SKU anda.

Gunakan Huruf Sebagai Awalan SKU

Memulai SKU Anda dengan huruf adalah cara mudah untuk membantu untuk “menonjol”. Selain itu, hal Ini memberikan isyarat visual mudah yang merupakan awal dari nomor SKU, bukan kelanjutan dari angka di sel sebelumnya.

Hindari Menggunakan Huruf Yang Terlihat Seperti Angka

Ini adalah cara terbaik untuk menghindari penggunaan huruf yang dapat membingungkan dengan angka atau bahkan huruf lain (‘Saya’ dapat terlihat seperti ‘1’ dan huruf kecil ‘L’, misalnya). Hal ini akan membingungkan staf toko jika harus mengetikkan SKU secara manual dan buatlah SKU yang simple dan semudah mungkin bagi mereka.

Jangan Menggunakan Nomor Pabrikan dalam SKU

Secara umum, sebaiknya toko tidak menggunakan kembali nomor pabrikan sebagai atau dalam nomor SKU mereka untuk mencegah kebingungan. SKU dimaksudkan untuk menjadi unik untuk setiap bisnis.

Jangan Membebani SKU Dengan Makna

Sangat baik jika SKU yang dibuat memiliki makna khusus, namun hal ini bukanlah sesuatu yang wajib. Misalnya : Anda tidak ingin membuat SKU 32 digit karena Anda ingin mendapatkan setiap detail terakhir yang dapat Anda masukkan ke dalam angka. Lebih baik untuk mengabaikan beberapa detail atas nama kemudahan mengingat. Akan lebih mudah jika memasang nomor pada label pada produk.

Kesimpulan

Nomor SKU adalah hal yang sangat penting yang harus dimiliki oleh semua para retailer. Dengan mengubah produk Anda menjadi angka, Anda dapat melacak inventaris Anda dan membuat keputusan merchandising yang lebih cerdas. Anda juga dapat membuat proses lebih mudah bagi staf operasional Anda.