Cara Menyeimbangkan Grosir dengan Penjualan Ritel
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi retailer ketika berekspansi ke grosir adalah mempertahankan tingkat persediaan. Jika Anda tidak menyimpan cukup banyak produk, Anda berisiko kehilangan penjualan jika pesanan grosir besar masuk. Namun di sisi lain, kelebihan stok produk mahal dan boros.
Jadi, bagaimana solusinya? Sederhana : manajemen persediaan yang baik.
Anda dapat menangani manajemen persediaan dengan beberapa cara untuk memastikan dan menjaga tingkat persediaan yang aman :
Pusatkan saluran penjualan:
Anda dapat menggunakan banyak cara untuk melakukan penjualan baik grosir ataupun retail. Jika Anda belum siap dan memiliki sistem yang baik, hal ini akan dapat menyebabkan over permintaan. Jadi, memusatkan penjualan Anda sehingga Anda bisa mendapatkan perkiraan penjualan baik retail ataupun grosir sekaligus.
Tentukan Cadangan persediaan untuk penjualan Retail:
Untuk menghindari over-permintaan, tentukan cadangan persediaan sejumlah produk tertentu, sesuaikan dengan data historis penjualan dan kapasitas Gudang Anda. Dengan begitu, jika penjualan yang melebihi perkiraan maka tingkat kepuasan pelanggan masih tetap aman.
Gunakan POS Software :
Tinggalkan cara kerja manual - di mana banyak kesalahan dapat terjadi. Untuk menghindari hal ini, jangan takut untuk berinvestasi POS Software untuk mengotomatiskan beberapa proses pekerjaan.
Adakan Stock Opname:
Secara berkala, stock opname sangat diperlukan dan proses ini akan sangat membantu untuk mengantisipasi kerugian yang lebih besar.
Grosir, Pertahankan Produk Dengan Profitabilitas yang Tinggi:
Tidak semua produk memiliki hasil penjualan yang sesuai harapan. Pertahankan produk mana yang memiliki rasio keuntungan yang tinggi, Anda harus culup berani untuk mengambil keuptusan mengurangi jenis produk yang kurang laku untuk menjaga cash flow perusahaan tetap prima.