Strategi Migrasi Data Sistem ERP

image

Setelah proses testing dan penyesuaian Sistem ERP dilakukan, tahap selanjutnya adalah migrasi data dari Sistem lama ke Sistem ERP yang baru. Tahap ini merupakan tahap yang paling penting, mengingat kebutuhan dan tujuan menggunakan Sistem ERP adalah menghasilkan data yang lenih akurat, maka ketika proses migrasi. Jangan sampai data-data “Sampah” masih ikut dalam Sistem ERP baru.

Berikut adalah tips & strategi dalam migrasi data Sistem ERP :

  • Tentukan pihak-pihak PIC yang bertanggung jawab sebagai project manager dalam implementasi Sistem ERP. PIC ini sebagai penghubung antara pengguna dan vendor serta bertanggung jawab secara internal atas proses migrasi data.
  • Vendor Sistem ERP akan membuat suatu program khusus untuk membaca data ke Sistem ERP baru. Sehingga proses jadi lebih cepat dibandingkan input data secara manual.
  • Persiapkan data dengan detail dan rapih sesuai dengan format kebutuhan dari vendor. Karena migrasi data ke Sistem baru akan dilakukan oleh vendor Sistem ERP, sehingga akan lebih mempercepat dan memudahkan jika format file sesuai dengan kebutuhan vendor Sistem ERP.
  • Lakukan pemeriksaan data dengan seksama untuk menghindari duplikasi data yang nantinya akan dipindahkan ke sistem ERP baru
  • Lakukan migrasi data untuk keseluruhan data yang diperlukan, bukan hanya untuk data tertentu atau data parsial. Hal ini untuk menghindari “missing link” jika data tidak masuk kesecara keseluruhan.

Sistem ERP merupakan sistem yang memiliki integrasi antar proses transaksi yang akan dijalankan perusahaan. Hal inilah yang menyebabkan migrasi data diperlukan untuk data transaksi semua bagiann dalam perusahaan yang akan menggunakan sistem baru tersebut. Jika ada data terkait yang akan digunakan dalam sistem ERP tetapi tidak lengkap dalam proses migrasi, besar kemungkinan sistem ERP tersebut akan terganggu dalam proses implementasinya.

turboly.com