Potensi Permasalah Software ERP
Software ERP merupakan alat bantu untuk mendukung aktivitas operasional suatu perusahaan untuk berbagai jenis industri dan skala perusahaan baik kecil, menengah dan besar. Implementasi Software ERP bukan tanpa resiko, peluang kesalahan atau kegagalan saat implementasi bisa saja terjadi. Selain itu, resiko juga bisa terjadi saat Sistem ERP sudah berjalan pada jangka waktu tertentu.
Berbagai macam potensi permasalahan ERP kami kupas dalam artikel berikut :
1. Sistem yang Seragam
Solusi Software ERP, dapat diimplementasikan dengan baik di usaha kecil dengan proses yang mudah dan sederhana. Tetapi untuk perusahaan besar dengan anak perusahaan di tempat yang berbeda, sistem yang seragam belum tentu bisa efektif dan tepat, mengingat faktor-faktor seperti budaya, kebijakan dan peraturan dapat menyulitkan untuk diimplementasikan di semua. Jika dipaksakan Software ERP akan digunakan tidak secara maksimal. Oleh karena itu, banyak perusahaan mangatasi hal ini dengan membedakan Software ERP yang digunakan di induk perusahaan dan anak perusahaan.
2. Aplikasi pihak ketiga
Saat perusahaan menggunakan banyak aplikasi pihak ketiga untuk meningkatkan produktivitas dan digabungkan dengan Software ERP non custom maka integrasinya tidak akan mulus. Semakin banyak aplikasi pihak ketiga yang digunakan maka akan semakin sempit pilihan menentukan Software ERP yang tepat. Solusinya untuk hal ini adalah dengan menggunakan Software ERP Custom atau menggunakan Cloud ERP yang dapat diintegrasikan melalui API namun juga dengan effort yang tidak gampang dan murah.
3. Isu Keamanan
Software ERP pada diciptakan untuk meningkatkan konektivitas antar departement end-to-end mulai dari penjualan hingga akuntansi. Keuntungannya adalah efisiensi dan efektifitas data kolaboratif namun hal ini akan diikuti dengan resiko klasik kesalahan data. Semakin luas ruang lingkup ERP, semakin banyak titik akses yang dimilikinya. Ini berarti ada lebih banyak peluang pelanggaran data internal. Maka dari itu, ketika menentukan vendor Software ERP pilihlah vendor dengan reputasi yang baik dan memiliki alat kontrol dan keamanan internal yang baik.
4. Kurangnya Kepatuhan
Sebagian besar solusi ERP dirancang untuk kepatuhan keuangan, sehingga masalahnya bukan kekurangan teknis dan lebih banyak tentang bagaimana ERP diimplementasikan. Ketika seorang akuntan bukan bagian dari proyek ERP, mudah untuk mengabaikan kepatuhan finansial. CEO atau CIO berfokus pada proses perampingan untuk mendorong efisiensi. Tanpa pengetahuan audit dan peraturan akuntasi, peraturan keuangan dapat dengan mudah diabaikan. Masalah ini dapat dengan mudah diatasi dengan penentuan PIC akuntan yang berkompeten saat migrasi data atau saat implementasi Software ERP.
Baca juga : 5 Mitos Sistem ERP