Memahami Laporan Keuangan Franchise
Bisnis dan keuangan adalah 2 hal yang tidak pernah bisa dipisahkan. Setiap bisnis akan berorientasi akhir pada kondisi keuangan atau kata lainnya adalah menghasilkan profit. Untuk mengetahui apakah sebuah bisnis profit atau tidak akan diukur dari laporan keuangan. Maka pemahaman akan laporan keuangan sangat penting bagi pemilik bisnis.
Begitupun sistem bisnis franchise ritel, sebuah laporan keuangan adalah sesuatu penting. Mengapa demikian? Bisnis franchise ritel akan selalu terkait dengan investor dan nilai investasi antara franchisee kepada franchisor sebagai pemilik brand apalagi jika investor tidak ikut campur dalam operasional atau hanya sebagai mitra pasif yang tentunya akan menilai apakah investasi mereka menguntungkan atau tidak dinilai dari seperangkat laporan keuangan.
Laporan keuangan yang positif juga menjadi point penting bagi franchisor untuk meyakinkan franchisee untuk bermitra dan menanamkan modal ke franchisor. Dalam bisnis ritel franchise, dari sisi franchisee untuk memutuskan bermitra dengan franchisor akan menilai apakah brand ini menguntungkan atau tidak.
Dalam bisnis franchise ritel sebuah laporan keuangan juga diperlukan oleh pihak lain seperti bank jika mengajukan permodalan dan pemerintah sebagai regulator. Fungsinya sama seperti franchisee, untuk menilai kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan dalam jangka pendek dan forecast dalam jangka panjang. Laporan keuangan sebuah bisnis franchise ritel dapat digunakan untuk bisa mengukur likuiditas, solvabilitas, sustainability sebuah bisnis franchise ritel.
Pihak Franchisor maupun franchisee harus paham dalam membaca laporan keuangan keuangan. Ada 3 laporan keuangan yang perlu dipahami oleh Franchisee sebelum menentukan ikut atau tidak dalam sebuah bisnis franchise yaitu neraca, laba rugi dan arus kas. Hal ini untuk menilai apakah franchisor punya kemampuan expert dalam brand ritel yang dikembangkan/ dijalankan.
Bisnis franchise merupakan solusi bagi pengusaha pemula, namun wajib diikuti dengan pemahaman laporan keuangan yang baik, jangan menilai sebuah bisnis franchise ritel layak menanam investasi dari traffic atau omset saja, melainkan harus menyeluruh.
Baca Juga : BACA INI SEBELUM MEWARALABAKAN BISNIS