3 Strategi Penting di Tahun 2021 untuk Bisnis Ritel

image

Musim COVID telah merupakan jenis krisis baru yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan dampaknya bukan hanya bagi pebisnis ritel melainkan pula berdampak pada konsumen. Tidak dapat dipungkiri, COVID jelas menjadi pendorong tren yang ada. Untuk retailer, ini termasuk “Darwinism Retail” yaitu bagi yang berhasil dan tepat melakukan evolusi merekalah yang akan bertahan.

Ada tiga prioritas penting dalam pemasaran pelanggan yang meskipun penting sebelum COVID, akan menjadi lebih signifikan di masa mendatang.

1. Fokus pada Pengalaman Pelanggan

Dalam bisnis ritel pengalaman pelanggan merupakan hal yang utama dan bahkan ini harus menjadi prioritas dengan menetapkan standar tinggi. Contohnya dari memperluas jangkauan dengan penjualan online, mengadopsi layanan self service di toko hingga mengenali pelanggan secara lebih positif. Pergeseran ke customer centricity bukan tentang program loyalitas tetapi lebih tentang loyalitas pelanggan dan apa yang mendorongnya, itulah hal yang menjadi dasar.

2. Gunakan Metrik dan Perbarui Analisis Data

Transformasi digital. Pemasaran dan penjualan secara digital sangat mendominasi selama periode COVID dan diprediksi hal ini akan menjadi sebuah tren baru. Artinya data-data pemasaran yang Anda miliki sebelum periode COVID mungkin sudah tidak semua valid. Dalam dunia pemasaran yang digerakkan oleh pelanggan, penyebutnya tidak lagi berupa toko atau unit, melainkan pelanggan. Pola marketing mulai bergeser bukan lagi pemasaran toko melainkan pemasaran pelanggan karena fokus utama langsung ke pelanggan.

Jika Anda memiliki data pelanggan sebelum periode COVID, segmentasi, atau model prediktif, bisa jadi kebiasaan pelanggan telah berubah, mengarah pada uji coba merk baru hingga ke pada kebiasaan baru.

3. Prioritaskan Loyalitas Merek, Bukan Hanya Loyalitas Pelanggan

Loyalitas pelanggan lebih dari penting sekarang dan ke depan, yang sekali lagi bukanlah hal baru tetapi hanya semakin penting. Namun, loyalitas merek bahkan lebih penting, terutama jika Anda menganggap bahwa loyalitas adalah kondisi emosional dan bukan transaksional.

Loyalitas tidak datang dari diskon, melainkan dari loyalitas merek kepada pelanggan. Ingat kembali definisi pemasaran loyalitas di atas: memperhatikan pelanggan dan bertindak sesuai dengan itu. Ini adalah ide yang sederhana, tetapi sama pentingnya dengan mendapatkan loyalitas pelanggan, hal itu tidak akan terjadi tanpa merek terlebih dahulu menunjukkan loyalitas kepada pelanggan - dan kepada prospek, karena di sanalah hubungan merek dimulai.

Saat Anda melakukan perencanaan 2021, jika pelanggan bukan prioritas utama, pertimbangkan kembali strategi Anda. Peralihan ke pelanggan tidak dimulai dengan COVID, tetapi akan meluas karenanya.

Merek adalah penting, dan harus menunjukkan loyalitas kepada pelanggan.

Baca Juga : Cara Agar Pelanggan Grosir Tetap Setia

turboly.com