5 KPI Keuangan Dalam Bisnis Ritel

image

Hanya memeriksa laporan laba rugi sebulan sekali tidak cukup untuk mengetahui kondisi keuangan bisnis ritel. Untuk mengawasi keuangan perusahaan, harus sering melakukan pemeriksaan kondisi keuangan. Selain neraca, ada sejumlah Indikator Kinerja Utama (KPI) untuk pertumbuhan, tetapi penting untuk menggunakan matrik khusus.

Berikut adalah 5 KPI yang dapat digunakan untuk memastikan perusahaan retail dalam kondisi keuangan yang baik :

Likuiditas

KPI pertama yang mendasar untuk pemeriksaan kondisi keuangan adalah rasio likuiditas, dan keduanya tidak ditemukan dengan melihat laporan laba rugi, itulah sebabnya banyak pengusaha ritel tidak cukup memperhatikannya. Rasio likuiditas ini menunjukkan kemampuan jangka pendek perusahaan untuk menutupi pengeluaran yang akan datang. Rasio ini adalah kunci bagi pengusaha ritel untuk meningkatkan persediaan untuk menutupi puncak penjualan. Disisi lain, persediaan uang tunai adalah raja dan uang tunai adalah aset paling likuid, likuiditas juga memperhitungkan seberapa mudah perusahaan dapat mengubah aset lain menjadi uang tunai. Semakin likuid aset saat ini, seperti piutang dan persediaan, semakin baik kesehatan keuangan yang dimiliki perusahaan ritel.

Anda dapat menentukan likuiditas Anda menggunakan rasio lancar dan rasio cepat. Perbedaan antara keduanya adalah rasio cepat mengecualikan inventaris Anda, yang mungkin tidak mudah dikonversi menjadi uang tunai seperti aset Anda yang lain.

Perputaran Persediaan

KPI berikutnya sangat penting dalam pemeriksaan kesehatan keuangan pengusaha ritel untuk menjaga tingkat persediaan pada jumlah yang tepat, yang pada akhirnya meningkatkan rasio likuiditas perusahaan. Semakin cepat pergerakan persediaan, semakin sedikit peluang kerugian akibat “deadstock”.

Laba Kotor dan Margin Kotor

KPI sebelumnya difokuskan pada arus kas perusahaan berdasarkan kondisi saat ini, KPI berikutnya memberitahu apakah perusahaan akan sehat dan berkelanjutan dalam jangka panjang. KPI ini untuk pemeriksaan kondisi keuangan perusahaan : laba kotor dan margin laba kotor, dua istilah akuntansi yang sering membingungkan.

Laba kotor adalah ukuran pertama dalam profitabilitas untuk menentukan bagaimana kinerja harga jual dibandingkan dengan harga pokok penjualan (COGS). Dan margin laba kotor adalah gambaran singkat tentang KPI dari ringkasan penjualan produk. Ini berfungsi untuk menandai area masalah dengan harga atau biaya tak terduga melebihi anggaran sambil memberikan informasi berharga tentang profitabilitas perusahaan.

Profitabilitas Sales Channel

Terakhir, KPI untuk pemeriksaan keuangan perusahaan adalah mengetahui profitabilitas masing masing saluran penjualan. Meskipun laba kotor per saluran penjualan bisa kita dapatkan dengan mudah dalam Sistem ERP namun perlu diketahui, laba bersih dari setiap saluran penjualan perusahaan adalah gambaran yang lebih lengkap tentang profitabilitas dan efektifitas sebenarnya.

Baca Juga : Tips Menjadi Manajer Operasional Ritel Multi Store

turboly.com