Hubungan Antara Kantor Pusat dan Kantor Cabang
Kantor pusat menandakan lokasi fungsi terpenting dari suatu perusahaan, dimana semua kegiatan perencanaan sampai dengan pengawasan terdapat disini. Setiap perusahaan memiliki suatu kantor pusat dan kantor pusat biasanya tidak melakukan kegiatan operasional sebagaimana kantor lainnya, akan tetapi mengendalikan jalannya kebijaksanaan kantor pusat terhadap cabang-cabangnya.
Kantor cabang sendiri terbagi menjadi dua :
1). Kantor Cabang Pusat
Salah satu kantor cabang yang memberikan jasa & pelayanan paling lengkap. Dengan kata lain, semua kegiatan perusahaan ada di kantor cabang pusat dan biasanya kantor cabang pusat membawahi kantor cabang pembantu. Nama lain untuk kantor cabang pusat adalah kantor regional, dimana membawahi semua cabang pembantu di area atau regionalnya
2). Kantor Cabang Pembantu
Kantor cabang yang berada di bawah kantor cabang pusat dimana kegiatan jasa pelayanan yang dilayani hanya sebagian khususnya di lokasi sekitarnya. Perubahan status dari kantor cabang pembantu ke kantor cabang pusat apabila cabang tersebut sudah memenuhi kriteria sebagai cabang penuh dari kantor pusat.
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang
Sifat dan jenis usahanya operasi kantor cabang berada dibawah pengelolaan seorang manajer cabang yang bertanggungjawab langsung kepada top manajemen di kantor pusat. Manajer cabang harus melaporkan informasi tentang volume aktivitas dan hasil usaha cabang kepada kantor pusatnya.
Sistem Akuntansi untuk operasi kantor cabang :
a). Sistem sentralisasi
Pembukuan terhadap transaksi-transaksi yang terjadi di kantor cabang diselenggarakan sepenuhnya oleh kantor pusat. Sistem sentralisasi dilaksanakan dalam rangka penghematan biaya administrasi, juga lebih menjamin adanya keseragaman prosedur dan metode-metode pembukuan yang diterapkan baik untuk aktivitas kantor pusat maupun aktivitas kantor cabangnya. akan tetapi keterlambatan informasi yang diterima oleh kantor pusat merupakan faktor yang menyebabkan terlambatnya penyajian laporan keuangan secara periodik.
b). Sistem desentralisasi
Setiap cabang menyelenggarakan pembukuan atas transaksi-transaksi yang terjadi pada cabang yang bersangkutan secara lengkap. Susunan dan klasifikasi rekening-rekening pembukuan pada tiap-tiap kantor cabang mengikuti dan sesuai dengan susunan dan klasifikasi yang dipakai pada kantor pusatnya. Rekening khusus yang berfungsi sama dengan rekening modal dan harus dibentuk yaitu “R/K Kantor Pusat”. Namun bila dikehendaki oleh kantor pusat maka terdapat pos-pos tertentu yang pencatatannya dilakukan oleh kantor pusat.
Buku-buku kantor pusat dan cabang perlu adakan pemisahan antara :
- Rekening kantor pusat dan kantor cabang yang bersifat sementara
- Rekening kantor pusat dan kantor cabang yang bersifat permanen
- Rekening yang bersifat sementara dipakai untuk menampung transaksi-transaksi yang mengakibatkan hutang piutang lancar antara pusat dan cabang. Misalnya “R/K kantor cabang”. sedangkan Rekening yang bersifat permanen dipakai untuk menampung transaksi yang mengakibatkan hutang piutang jangka panjang atau tetap antara pusat dan cabang. Misalnya rekening “investasi tetap pada kantor cabang” atau “Kantor Cabang R/K jangka panjang”.
Laporan Keuangan Gabungan untuk Kantor Pusat dan Kantor Cabang,
Penyusunan neraca gabungan :
- Menghapuskan (mengeliminasi) saldo rekening “R/K Kantor Pusat” dengan “R/K Kantor Cabang”
- Menjumlahkan (menggabungkan) saldo rekening-rekening aktiva dan hutang yang terdapat dalam neraca individual kantor pusat dan cabangnya.
Penyusunan laporan perhitungan Laba-Rugi Gabungan :
- Menghapuskan (mengeliminasi) saldo rekening “Pengiriman Barang dari Kantor Pusat” dengan “Pengiriman Barang ke Kantor Cabang”
- Menjumlahkan (menggabungkan) saldo rekening-rekening pendapatan dan laba di luar usaha.
Proses penggabungan atau konsolidasi laporan antara pusat dan cabang dapat dengan mudah dilakukan jika didukung dengan Sistem Enterprise Resource Planning (ERP). Dengan dukungan Sistem ERP, secara otomatis proses eliminasi R/K Pusat ataupun cabang hingga menggabungkan laporan dengan akurat.
Baca Juga : Manfaat Chart of Account Dalam Akuntansi