Bagaimana usaha kecil dapat mengelola batasan dengan lebih baik
Usaha kecil khususnya ritel di seluruh Indonesia merasakan beban selama satu setengah tahun terakhir. Kelelahan meningkat dan pemilik bisnis melaporkan perasaan cemas dan stres pada tingkat tinggi. Faktanya, tujuh puluh persen mengatakan periode ini secara emosional lebih tinggi daripada sebelumnya. Banyak usaha kecil di daerah yang terkena dampak pembatasan aktivitas sekali lagi mengubah pendekatan mereka untuk beroperasi secara online dan menghadapi tekanan tambahan untuk tetap beroperasi dan terhubung dengan pelanggan dengan cara baru.
Dari segi psikologis, tidak semua orang memiliki kebutuhan yang sama, jadi penting untuk melihat lebih dekat disisi mana memerlukan dukungan. Dalam teori psikologi orang dapat dikelompokkan sebagai integrator, pemisah, dan cycler.
Integrator lebih suka memadukan peran kerja dan non-kerja, seperti yang biasa terjadi di antara pemilik usaha kecil yang bersemangat tentang apa yang mereka lakukan. Separator menginginkan lebih banyak pemisahan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi mereka, sementara cycler sering memiliki pekerjaan secara musiman. Dengan memahami gaya kehidupan kerja Anda membuat identifikasi dan pengelolaan batasan Anda menjadi lebih jelas.
Batasan di tempat kerja/ bisnis dapat dikelompokkan ke dalam empat kategori utama:
Batasan fisik berhubungan dengan tubuh dan ruang, tetapi juga mencakup kesejahteraan fisik. Ini mungkin termasuk menyisihkan waktu di hari kerja untuk berolahraga atau sekedar refreshing.
Batasan emosional dan intelektual berkaitan dengan perasaan, pikiran, dan ide. Untuk pemilik usaha kecil, ini bisa menjadi cara memisahkan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, atau terlibat dengan pelanggan dan karyawan.
Batas waktu adalah salah satu yang paling penting dan juga paling mudah dilewati bagi pemilik usaha kecil. Mengelola batas terkait waktu dapat berarti tidak menanggapi pesan pelanggan setelah jam 6 sore.
Terakhir, prioritas dan batasan beban kerja adalah seputar seberapa banyak pekerjaan yang dilakukan dan seberapa penting tugas tersebut. Ini dapat mencakup apakah akan menerima pelanggan baru, proyek atau pesanan, atau peran dalam bisnis itu sendir.
Kiat untuk mengkomunikasikan batasan
Karena batasan berhubungan dengan hubungan kita, komunikasi adalah bagian besar untuk memastikan Anda mempertahankannya. Berikut adalah beberapa prinsip untuk membantu:
Transparansi: Bersikaplah terbuka tentang apa batasannya dan mengapa harus menerapkannya. Jika mengambil cuti beberapa hari atau menutup toko untuk beristirahat dan memulihkan diri.
Menjadi manusia: Bicaralah dari manusia ke manusia dan jangan takut untuk bersuara. Sebagian besar pelanggan memahami bahwa bisnis kecil dijalankan oleh orang-orang seperti mereka dan berhubungan dengan pengalaman sebagai individu.
Kejelasan: Jadilah sejelas mungkin. Batasan mudah bergeser jika tidak spesifik. Dibandingkan mengatakan tidak akan bekerja di malam hari, tetapkan jangka waktu.
Aksesibilitas: Permudah untuk menemukan informasi ini jika ditujukan kepada pelanggan. Misalnya, jika bisnis Anda hanya melakukan pengiriman ke kota tertentu, miliki detail di mana dan kapan tersedia untuk umum, seperti di web atau halaman media sosial.
Kemudahan: Jadikan lingkungan Anda bekerja untuk Anda. Pikirkan bagaimana toko dulu selalu memiliki tanda ‘buka’ atau ‘tutup’. Dalam ekosistem online 24 jam, Anda dapat menggunakan berbagai cara untuk menangani batasan ini. Alat seperti balasan otomatis yang dipersonalisasi pada email dapat mengelola ini untuk Anda dan membantu pelanggan merasa diperhatikan.
Baca Juga : Why Aren’t Small Business Getting the Loans they need?