FIFO Vs LIFO Vs Average. Mana yang Terbaik?

image

Dalam sistem inventory terdapat 2 teknis pencatatan, yaitu sistem periodik dan perpetual. Kedua sistem ini banyak digunakan oleh berbagai perusahaan sesuai dengan jenis usahanya masing-masing. Saat pencatatan stok dilakukan, perushaan juga menentukan biaya dari stok tersebut. Bagaimana menentukan biaya stok? Pada kesempatan ini kami akan membahas secara singkat mengenai metode yang digunakan untuk menentukan biaya persediaan.

Ada 3 metode yang biasanya digunakan oleh perusahaan untuk mencatat stoknya; yaitu metode Masuk Pertama Keluar Pertama (First In First Out - FIFO), Masuk Terakhir Keluar Pertama (Last In First Out - LIFO) dan rata-rata tertimbang (Average). Yuk simak pembahasannya berikut ini.

1. FIFO

Metode FIFO menganggap bahwa barang-barang yang pertama kali dibeli akan menjadi barang yang dijual pertama kali. Dalam metode ini stok yang tersisa akan dinilai dengan harga pokok pembelian yang paling akhir. Harga yang digunakan menjadi dasar dalam menilai stok barang dapat menggunakan harga lama atau harga baru.

Metode FIFO seringkali tidak nampak secara langsung pada aliran fisik stok barang karena pengambilan barang dari gudang lebih didasarkan pada pengaturan barangnya. Namun, metode FIFO lebih nampak pada perhitungan harga pokok barang. Pada metode FIFO, persediaan barang yang dikeluarkan untuk produksi atau dijual, nilainya didasarkan pada harga menurut urutan yang pertama masuk. Jadi, untuk penilaian pada persediaan barang yang tersisa, berarti harganya didasarkan pada harga baru atau harga urutan yang terakhir.

2. LIFO

Metode LIFO mengasumsikan unit persediaan yang terakhir dibeli akan dijual atau digunakan terlebih dahulu dan stok yang dibeli pertama akan dikeluarkan atau digunakan di kemudian hari. Artinya persediaan yang pertama kali dicatat saat penjualan adalah persediaan yang terkahir kali masuk. Penggunaan metode LIFO bisa membantu penghematan pajak saat inflasi karena dengan menggunakan metode ini peruahaan akan menghasilkan laba yang kecil. Karena pada saat terjadi inflasi perhitungan harga beli terakhir dibebankan ke oprasi dalam periode kenaikan harga. Metode LIFO ini sudah tidak dapat digunakan pada saat ini sesuai dengan PSAK 14 (Revisi 2008).

3. Metode Rata-Rata Tertimbang

Metode rata-rata tertimbang adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya per unit stok barang berdasarkan rata-rata tertimbang dari unit yang serupa pada awal periode dengan biaya unit yang dibeli selama satu periode. Cara yang digunakan untuk menghitung biaya stok dengan metode ini adalah dengan membagi biaya barang yang tersedia untuk dijual dengan unit yang tersedia untuk dijual maka akan mendapatkan hasil biaya rata-rata per unit. Setelah biaya rata-rata tersebut ditentukan persediaan akhir dan beban pokok penjualan dapat dihitung dengan dasar harga rata-rata tersebut.

Itulah perbedaan dari FIFO, LIFO dan average. Meski hanya bisa menggunakan metode FIFO dan average, Anda tetap harus memilih metode mana yang akan digunakan. Menurut Anda, metode apa yang cocok untuk digunakan pada perusahaan Anda? Yuk share di kolom komentar!

Baca Juga : Kenali Kebiasaan yang Menyebabkan Selisih Stok

turboly.com