Fungsi Kontrol Pengendalian Persediaan

image

Karena berbagai alasan, manajemen sangat tertarik dalam perencanaan dan pengendalian inventory. Baik perusahaan manufaktur, perakitan atau perusahaan dagang, memerlukan suatu sistem akuntansi yang akurat untuk pencatatan transaksi secara realtime. Ada peluang untuk kehilangan penjualan dan pelanggan jika stok kurang atau kosong hingga kualitas jelek. Pada level tertentu perusahaan harus bisa memantau tingkat persediaan dengan hati-hati untuk membatasi biaya penyimpanan inventory yang cukup besar.

Manajemen perusahaan mengharapkan catatan yang berkelanjutan dari tingkat persediaan dan harga pokok penjualan. Dengan semakin berkembangnya teknologi dan cloud system membuat Sistem Akuntansi semakin populer dan terjangkau untuk semua jenis bisnis sebesar apapun skalanya. Sebagai contoh perusahaan dagang retail mengintegrasikan sistem Point of Sale (POS) dan Inventory dengan Sistem Akuntansi dengan memanfaatkan teknologi barcode scanner di kasir untuk akses langsung dalam persediaan perpetual sistem. Meskipun tidak semua perusahaan retail menggunakan sistem perpetual yang lengkap, namun mereka tetap memerlukan informasi terkini mengenai tingkat persediaan (stock level) mereka, untuk mengantisipasi kehabisan stok atau pembelian berlebih, dan untuk membantu dalam proses pelaporan keuangan bulanan atau tahunan.

Sistem Inventory dan Akuntansi memberikan catatan detail terkait pergerakan stok berserta nilainya. Laporan ini disebut laporan stock level yang berfungsi sebagai laporan support / pendukung untuk Laporan Keuangan. Laporan Stock Level memberikan informasi tingkat persediaan secara realtime.

Apa pun jenis catatan persediaan yang digunakan perusahaan, semua berfungsi untuk mengontrol inventory dan menghindarkan dari kerugian kehilangan dan kesalahan manusia seperti : kerusakan, pencurian, salah posting atau tidak melakukan pencatatan dengan disiplin yang serupa dapat menyebabkan catatan persediaan berbeda dari persediaan aktual yang ada. Dengan demikian, semua perusahaan memerlukan verifikasi berkala dari catatan inventory dengan jumlah aktual, atau pengukuran, dengan jumlah dibandingkan dengan catatan inventory sistem. Proses Stock Opname dilakukan untuk mengoreksi dan verifikasi catatan sistem dan jumlah yang sebenarnya ada.

Umumnya perusahaan melakukan stock opname inventory saat mendekati akhir tahun, untuk melaporkan jumlah persediaan dengan benar dalam laporan akuntansi tahunan.

Baca Juga : Bagaimana mengelola persediaan konsinyasi

turboly.com