Tantangan Teratas Dalam Mengelola Inventory

image

Masalah visibilitas

Ketika inventory menjadi sulit ditemukan, itu artinya perusahaan memiliki masalah visibilitas inventory. Kurangnya visibilitas adalah salah satu masalah manajemen inventory yang paling umum. Menemukan item yang benar di tempat yang tepat secepat mungkin sangat penting untuk inventory. Jika persediaan yang sulit ditemukan adalah bagian dari rantai pasokan untuk manufaktur, ini dapat berdampak pada operasi seluruh proses manufaktur. Jika stok persediaan sedang diakses untuk pengiriman dan tidak dapat ditemukan, hal itu menyebabkan pengiriman yang tidak lengkap atau salah dan sangat berdampak pada kepuasan pelanggan. Bagaimanapun juga, masalah visibilitas inventory berdampak parah pada kinerja bisnis dan merupakan salah satu gejala manajemen inventory yang buruk.

Kurangnya pelaporan real time

Laporan persediaan sangat penting untuk membuat keputusan. Bagian gudang tidak dapat meringkas dan melaporkan berdasarkan data inventory secara real time saat menggunakan sistem manual. Laporan tentang tren historis juga merupakan suatu tantangan untuk disiapkan dengan cepat. Ketika manajemen tidak dapat memvisualisasikan stok atau tren inventory, membuat keputusan berdasarkan informasi tentang pembelian dan inventory menjadi sulit. Hal ini secara langsung mempengaruhi bottom line perusahaan.

Ketidakefisienan

Mengelola inventory secara manual adalah proses yang rumit. Seiring dengan meningkatnya skala perusahaan, prosesnya menjadi lebih tidak efisien dan lambat. Manajemen inventory manual menjadi lebih menantang untuk diterapkan di beberapa lokasi gudang. Manajemen persediaan yang tidak efisien memperlambat operasi. Masalah manajemen persediaan yang menyebabkan lambatnya pengiriman produk menyebabkan turunnya kepuasan pelanggan. Bahkan ketika solusi Software Inventory digunakan, sistem yang tidak dirancang dengan benar atau usang tidak lebih dari sekadar meniru proses manual manajemen inventory. Inefisiensi dan redundansi adalah beberapa gejala dari manajemen persediaan yang buruk.

Overstock

Uang yang dihabiskan untuk persediaan akan diam jika barang tidak digunakan. Overstocking dapat mempengaruhi profitabilitas bisnis. Ini karena lebih banyak stok yang dibeli daripada dijual. Manajemen inventory untuk menyimpan jumlah barang yang benar sangat penting untuk kesejahteraan finansial perusahaan. Overstocking juga mengakibatkan penumpukan stok usang. Ini adalah bahan yang telah dibeli atau ditebar secara berlebihan dan tidak lagi diminati. Dalam sistem manual, stok ini mungkin ditinggalkan atau dilupakan. Ketika permintaan lagi, perusahaan dapat membeli lebih banyak daripada menggunakan apa yang sudah tersedia.

Kekurangan Stok

Kekurangan persediaan juga merupakan salah satu masalah manajemen persediaan. Dalam sistem manual, penandaan bahan yang perlu dipesan ulang tergantung pada kewaspadaan orang yang mengelola inventory. Ketika ada slip-up, perusahaan mungkin menemukan dirinya kekurangan stok untuk memenuhi permintaan. Dalam rantai pasokan, manajemen persediaan memberi makan seluruh proses produksi. Kekurangan stok dapat memperlambat produksi atau bahkan menghentikannya. Tidak memanfaatkan ruang gudang yang tersedia juga membuang-buang uang. Manajemen inventory yang tidak tepat tidak memanfaatkan sebaik-baiknya semua ruang pergudangan yang tersedia yang dibayar atau ditanggung oleh perusahaan.

Terbatasnya Forecasting Trend

Peramalan tren sangat penting untuk mengelola bisnis. Proyeksi dan prakiraan untuk stok inventory akurat bila didasarkan pada angka dan tren aktual. Sistem manual tidak dapat dengan cepat memberikan ringkasan dan laporan. Peramalan tren yang tidak akurat juga dapat menyebabkan perusahaan tidak mengantisipasi kenaikan dan penurunan permintaan musiman. Kurangnya data historis untuk meramalkan tren sangat penting untuk menghindari overstocking dan understocking.

Informasi Tidak Tepusat

Sentralisasi tidak menjadi masalah dalam bisnis kecil, dengan semua inventory mereka disimpan di satu lokasi. Seiring pertumbuhan perusahaan, mereka memperluas inventory mereka ke lokasi yang berbeda. Pemeliharaan manual catatan inventory membuat sangat sulit untuk berkomunikasi dan mengakses data inventory di seluruh lokasi gudang/ toko. Laporan dan daftar manual tidak menunjukkan stok inventory secara real-time. Data yang terputus sering kali menjadi penyebab keterlambatan atau kesalahan pengiriman. Juga tidak mungkin bagi manajemen untuk mendapatkan laporan real-time yang akurat tentang semua inventory mereka di seluruh lokasi.

Baca Juga : Kenali Kebiasaan yang Menyebabkan Selisih Stok

turboly.com