Audit Penjualan di Bisnis Ritel
Proses audit bukan selalu dikaitkan dengan hal negatif. Banyak yang berfikir audit hanya terkait dengan audit keuangan atau pajak penghasilan. Ada audit-audit rutin yang perlu untuk dilakukan misalnya adalah audit penjualan khususnya di bisnis retail. Apapun hasilnya, penting untuk melakukan aktivitas ini untuk memastikan prosedur yang tepat diikuti untuk memaksimalkan efisiensi dan menjaga perusahaan beroperasi dengan cara yang benar, efisien, jujur, dan etis. Audit penjualan tidak berbeda dalam hal itu. Perbedaan utama antara audit penjualan dan audit keuangan adalah bahwa audit penjualan mencakup tinjauan keseluruhan proses penjualan, bukan hanya satu aspek area keuangan.
MENGAPA AUDIT PENJUALAN PENTING
Dalam bisnis ritel, menjadi sangat penting bahwa audit penjualan diterapkan dengan cara untuk menjaga semua posting penjualan dari point of sale (POS) dan sistem inventory yang masuk ke sistem berjalan dengan optimal. Sistem Point of Sales (POS) adalah alat utama dari setiap bisnis ritel dan merupakan sistem pertama yang berinteraksi dengan pelanggan saat terjadi transaksi penjualan. Sistem POS kaya akan data, memberikan informasi berharga tentang perilaku belanja serta barang yang terjual, diskon, hingga pembayaran yang diterima. Dengan informasi data yang begitu beragam, terkadang terjadi anomali dengan pemrosesan data di sistem back office yang menghambat kegunaan data untuk kepentingan perusahaan.
Masalah umum dengan data Sistem POS adalah selisih inventory. Hal ini sering terjadi ketika sistem POS terlalu “terbuka” membiarkan dan memperbolehkan penjualan lebih besar dibandingkan stok yang tersedia secara sistem. Konsep ini diterapkan oleh banyak sistem POS dengan maksud agar tidak menghambat penjualan namun, ketika hal ini tidak dikontrol dengan baik dan disiplin yang terjadi adalah laporan stok yang tidak akurat dan menimbulkan selisih laporan penjualan dan HPP jika dibandingkan dengan stok yang tersedia. Jika ini terjadi, seringkali diperlukan waktu berjam-jam atau berhari-hari untuk menyadari bahwa stok tidak akurat. Efek tidak baiknya adalah manajemen atau pemilik bisnis retail tidak bisa membuat keputusan besar sebelum menemukan kebenaran yang sebenarnya.
Prosedur audit penjualan yang baik akan menangkap jenis masalah ini. Ketika anomali ini tidak ditangani dengan cara yang tepat, informasi palsu ditafsirkan sebagai kebenaran dan keputusan bisnis yang salah dibuat karenanya. Ini bisa menjadi praktik yang sembrono dan bisa berakhir dengan hasil yang membawa hasil yang buruk. Memiliki proses audit penjualan untuk mendapati kesalahan dalam data penjualan dan mampu memvalidasi konsumsi data adalah hal terpenting dalam menjalankan bisnis ritel yang sukses.
NILAI PROSES AUDIT PENJUALAN
Proses audit penjualan yang baik menambah nilai bagi bisnis retail yang mungkin tidak seperti yang lain. Ketika Audit Penjualan diterapkan untuk menghentikan, mengontrol, dan memeriksa data yang masuk ke sistem back office, keputusan yang lebih baik dibuat dengan menggunakan data yang telah diposting. Membuat keputusan yang lebih baik adalah nilai terbaik dari semuanya. Ketika perusahaan mempercayai data penjualan, peluang muncul dalam mengelola area lain dari lingkungan ritel seperti penetapan harga produk, distribusi, manajemen promosi dan penurunan harga, dll.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DATA BERKUALITAS
Ketika manajemen dan pemilik bisnis retail menyadari perilaku belanja pelanggan, penting agar data penjualan akurat dan kesalahan dalam data dijaga seminimal mungkin. Jika tidak, visibilitas hilang. Audit penjualan adalah proses yang tidak boleh dianggap membosankan seperti banyak jenis audit lainnya, tetapi sebagai cara untuk membantu membangun kekuatan perusahaan ritel. Menjamin kualitas data adalah misi nomor satu dari audit penjualan. Mampu membantu pengambil keputusan memercayai data penjualan dan mampu bereaksi terhadapnya menghasilkan bisnis yang cerdas. Beroperasi dengan cara lain adalah buang-buang waktu dan uang.
Baca Juga : Membesarkan Toko Retail Ponsel