Perbedaan Rabat vs diskon

image

Harga yang jual yang ditetapkan untuk produk akan menjadi faktor penting dalam banyak hal, volume penjualan yang didapatkan, keuntungan yang dihasilkan, dan bahkan cara produk dipersepsikan.

Rabat dan diskon adalah bentuk pengurangan biaya yang berbeda yang secara langsung atau tidak langsung mempromosikan penjualan keseluruhan bisnis. Kedua istilah harga mungkin terdengar serupa, namun, ada perbedaan besar antara diskon dan rabat berikut adalah perbedaan dasar akan keduanya.

Diskon

Apa itu diskon?

Diskon biasanya diterapkan pada Sistem Point of Sale (POS) untuk mengurangi harga beli, ketika akan membayar, nominal tagihan akan secara otomatis dikurangi sesuai diskon yang sedang berjalan. Harga diskon dapat dilihat pada saat pembelian akan dilakukan dan akan memberikan kepuasan secara langsung.

Diskon yang paling umum adalah diskon tunai, diskon volume, dan diskon distributor. Diskon dagang adalah jumlah dimana produsen mengurangi harga eceran produk ketika menjual ke grosir. Ini bisa menjadi alat penetapan harga yang penting untuk mempromosikan penjualan B2B. Sedangkan diskon volume mendorong pembelian dalam jumlah besar, dan diskon tunai diberikan untuk pembayaran lebih awal, yang bertujuan untuk mempercepat arus kas.

Tujuan dari perusahaan yang menawarkan diskon adalah untuk meningkatkan penjualan jangka pendek, menggerakan perputaran stok lama, memberi kepuasan kepada pelanggan yang berharga sehingga menciptakan hubungan yang lebih baik, dan memastikan target penjualan terpenuhi. Pelanggan juga dapat memilih produk yang sama dari pesaing anda dengan harga lebih murah.

Contoh diskon

Diskon diberikan kepada ritel yang membayar layanan atau barang yang disediakan dalam jangka waktu tertentu yang dikenal sebagai diskon pembayaran awal. Misalnya, sebuah perusahaan dapat menawarkan persentase diskon (5%) kepada kliennya jika mereka membayar tagihan dalam jangka waktu 10 hari dalam masa jatuh tempo 30 hari.

Rabat

Apa itu rabat?

Rabat adalah pembayaran retrospektif yang pada akhirnya mengurangi biaya keseluruhan produk/jasa di kemudian hari. Hal ini membuat rabat berbeda dengan diskon, karena rabat diberikan saat membayar tagihan dengan jumlah penuh, sebagian dari jumlah tersebut mungkin dikembalikan kepada pembeli. Seringkali kondisi tertentu mungkin harus dipenuhi untuk mendapatkan potongan harga seperti berdasarkan volume.

Pendapatan atau pembayaran dari kesepakatan rabat dapat membentuk proporsi yang sangat signifikan dari margin keuntungan perusahaan. Rabat biasanya digunakan sebagai insentif, untuk membangun loyalitas dan meningkatkan penjualan dan pangsa pasar.

Contoh rabat

Perjanjian rabat dapat mengambil banyak bentuk kompleks, karena sering kali dirancang untuk memenuhi strategi penjualan khusus dari masing-masing mitra dagang yang terlibat. Contoh sederhana dari rabat adalah insentif volume, di mana pelanggan dapat menerima rabat untuk membeli volume tertentu dari produk tertentu selama masa transaksi. Misalnya, perjanjian rabat tahunan mungkin menyatakan rabat 5%, pada pembelian lebih dari 1.000 unit produk seharga Rp 100.000 Ini akan memicu pembayaran rabat sebesar Rp 5000 per unit kepada pelanggan, selama mereka membeli lebih dari 1.000 unit sepanjang tahun, secara efektif mengurangi harga yang dibayarkan untuk produk tersebut menjadi Rp 95.000 secara retrospektif. Rabat jenis ini sering berjenjang. Misalnya, jika Anda membeli 1.000 unit, Anda dapat memperoleh potongan harga 5%, tetapi jika Anda membeli 2.000 unit, Anda dapat memperoleh potongan harga 10% dan seterusnya.

Kesimpulan

Dari pembahasan diatas diskon dan rabat adalah dua bentuk potongan harga yang sangat berbeda. Diskon adalah hal yang sangat umum untuk meningkatkan penjualan jangka pendek dan diberikan kepada semua pelanggan. Rabat adalah kesepakatan yang ditetapkan untuk jangka panjang, hanya diberikan bila kriteria tertentu terpenuhi, yang dapat berdampak signifikan pada laba.

Baca Juga : Mengembangkan Bisnis Retail dengan Sistem POS

turboly.com