
Panduan untuk Menjual secara Konsinyasi
Penjualan konsinyasi adalah ketika supplier sebagai pemilik barang menyerahkan barang (bukan menjual) ke toko ritel lain untuk disimpan dan menjual produk tersebut. Dari penjualan tersebut toko ritel akan diberikan diskon marjin sebagai pendapatan mereka.
Bisnis apa pun dapat menjual sebagai pengirim (consignor) atau penerima barang (consignee), tetapi ada beberapa alasan umum untuk mengadopsi konsep penjualan konsinyasi ini.


Stok Barang yang Kosong,Bagaimana Menyampaikan Ke Konsumen?
Masalah pasokan barang seperti keterlambatan pengiriman hingga kehabisan stok menjadi hal yang biasa yang dihadapi oleh bisnis ritel. Tentu saja, ketika suatu barang habis, itu bisa mengecewakan pelanggan, terutama jika itu terjadi dalam waktu yang lama.

Direct to Customer atau Grosir?
Menemukan cara untuk mengembangkan bisnis dan menjangkau pelanggan baru selalu menjadi prioritas utama saat menjual produk. Grosir mungkin merupakan cara paling umum untuk membuat barang terekspos seluas-luasnya. Namun, opsi lain adalah menjual langsung ke konsumen (DTC).
Meskipun tampak seperti dua bentuk konflik distribusi, tapi hal ini mungkin berhasil melakukan keduanya jika kita memahami keuntungan masing-masing dan bagaimana kita dapat berusaha untuk menciptakan keseimbangan yang sehat di mana setiap metode dapat berkembang.

Tahapan Membeli Grosir untuk Toko Retail
Dalam memulai bisnis ritel, salah satu hal pertama yang harus diketahui adalah di mana akan menemukan produk untuk dijual. Inilah yang dimaksud dari membeli grosir.
Sebagian besar pengusaha ritel tidak membuat barang dagangan mereka sendiri. Sebaliknya, mereka mendapatkan produk mereka dari grosir. Pedagang grosir tidak hanya merupakan sumber barang dagangan, tetapi seiring pertumbuhan dan perkembangan bisnis, mereka cukup fleksibel berperan sebagai mitra.