Apakah Implementasi Software ERP Bersiko?
Pertanyaan itu sering timbul ketika mulai rencana implementasi Software ERP. Dalam implementasi Software ERP memiliki resiko yang tergantung dengan scope kebutuhan atau modul apa saja yang akan digunakan. Semakin banyak modul ataupun fitur yang digunakan resiko akan selalu mengikuti.
Hal Ini sepertinya tidak mengherankan bagi perusahaan yang sedang melakukan evaluasi, seleksi, Software ERP. Bagi sebagian besar perusahaan, Resiko yang ditakuti adalah membengkaknya biaya implementasi, keterlambatan live system. Oleh karena itu, perlu diperhatikan pada saat proses evaluasi Software ERP yang akan di-implementasikan. Software ERP harus bisa mendukung operasional untuk bekerja seefektif mungkin serta penting untuk mengetahui apa saja yang bisa meningkatkan potensi Resiko dan bagaimana skenario untuk mengatasinya untuk membuat rencana manajemen Resiko Software ERP, karena tidak ada proyek implementasi Software ERP tanpa Resiko bahkan dengan solusi Cloud ERP sekalipun.
Resiko bisnis vs Resiko implementasi
Resiko didefinisikan sebagai kemungkinan konsekuensi yang merugikan dari peristiwa di masa depan. Ketika melihat masalah ini, penting untuk membedakan antara Resiko bisnis dan Resiko terhadap implementasi.
Resiko bisnis muncul karena berbagai alasan, termasuk:
- Perubahan manajemen
- Isu yang berkaitan dengan lingkungan
- Stabilitas bisnis
- Performa bisnis
- Persaingan pasar, kekuatan ekonomi
Di sisi lain, Resiko implementasi dapat timbul dari:
- Masalah dengan penyedia layanan pihak ketiga
- Masalah kontrak
- Konflik dengan tanggung jawab antar bagian
- Masalah dengan proses training
- Kekurangan staf
- Perubahan proses tidak diterima oleh staff
- Kurangnya dukungan manajemen
Mengevaluasi Resiko ERP
Untuk membantu mengurangi Resiko, sebaiknya menerapkan manajemen resiko Software ERP yang sudah direncanakan secara disiplin dan konsisten agar implementasi Software ERP berjalan dengan mulus.
Manajemen Resiko melibatkan penilaian bidang-bidang Resiko seperti:
-
Resiko organisasi implementasi : Person in Charge di kedua belah pihak baik vendor ataupun sisi pengguna. Apakah orang yang tepat ada di posisi yang benar?-
-
Resiko lingkup: Apakah ruang lingkup implementasi sudah jelas, dari kedua belah pihak?
-
Resiko kesiapan: Apakah ada kesiapan untuk implementasi dimulai?
-
Resiko jadwal: apakah harapan jadwal ditetapkan dan apakah mereka realistis?
-
Resiko pelatihan pengguna/ staff, atau potensi resistensi pengguna terhadap sistem baru.
Kebutuhan untuk mengenali Resiko-Resiko ini menekankan betapa pentingnya fase perencanaan dalam membentuk rencana manajemen Resiko implementasi Software ERP. Perusahaan paling sukses menggunakan pendekatan terstruktur untuk analisis Resiko dan tindakan Resiko yang melewati fase perencanaan dan fase lain dari implementasi Software ERP. Hanya dengan pendekatan strategis ini organisasi dapat diposisikan lebih baik untuk mengurangi Resiko.
Baca juga : 5 TANDA PERUSAHAAN MEMBUTUHKAN ERP CLOUD BASED