3 Model Perencanaan Persediaan untuk Diketahui
Semua harus dalam jumlah yang cukup ketika menyangkut persediaan barang. Dimana seharusnya persediaan yang kita miliki dalam jumlah tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit karena dapat sangat mempengaruhi penjualan dan profitabilitas. Di sinilah perencanaan dan manajemen persediaan dapat membantu.
Jika perusahaan Anda adalah perusahaan produksi, maka analisa permintaan dan keputusan kapan dan berapa banyak jumlah produksi sangatlah penting. Ini disebut perencanaan persediaan. Perencanaan persediaan yang efektif akan menambah usaha perusahaan dalam memperkirakan jumlah permintaan yang diikuti dengan efisiensi biaya. Hal ini juga mengurangi jumlah persediaan yang disimpan dan memanfaatkan ruang, waktu, dan peralatan Anda sebaik-baiknya.
Jika Anda pedagang ritel atau grosir yang berurusan dengan barang barang jadi dan / atau barang dalam perjalanan ke gudang atau pelanggan harus fokus pada analisa dan pelacakan persediaannya.
Dari sedikit pemaparan diatas, lalu Anda harus menyimpan persediaan dalam jumlah yang cukup?
Ada 3 alasan utama untuk menyimpan persediaan dalam jumlah yang cukup:
-
Motif Transaksi: Skala Ekonomis. Membeli barang persediaan dalam jumlah yang lebih besar dan menyimpannya diketahui lebih murah daripada membeli dalam jumlah yang lebih kecil. Inventarisasi juga memungkinkan Anda berspesialisasi untuk produk tertentu dan dapat disimpan di gudang dan memenuhi pesanan pelanggan.
-
Motif Pencegahan: Penyimpanan persediaan digunakan sebagai perlindungan terhadap ketidakpastian ketika ada fluktuasi dalam permintaan. Alasan utamanya adalah untuk mencegah kehabisan stok. Langkah ini juga melayani permintaan produk yang musiman dan lonjakan permintaan.
-
Motif Spekulatif: Penyimpanan persediaan juga memiliki manfaat untuk melakukan melindungi nilai atas kenaikan harga barang agar tetap mendapatkan margin yang bagus.
Untuk perusahaan ritel ataupun grosir yang selalu terkait dengan barang - barang jadi membutuhkan proses persediaan dan akuntansi yang akurat untuk penghitungan nilai persediaan. Ada 2 metode memungkinkan Anda meninjau persediaan pada dua kerangka waktu yang berbeda:
-
Sistem persediaan yang berkelanjutan (atau berkelanjutan) menjaga jumlah yang konstan; segera setelah mereka mencapai di bawah tingkat cutoff (disebut titik pemesanan ulang), manajer menempatkan pesanan untuk jumlah yang telah ditentukan yang dihitung untuk menjaga biaya persediaan tetap rendah.
-
Sistem persediaan periodik menggunakan metode yang sangat sederhana: menghitung apa yang ada di toko atau gudang secara fisik. Dengan menggunakan sistem ini, jumlah stok yang tersedia dinilai secara berkala (mis., Setiap minggu atau bulan atau beberapa interval waktu tetap lainnya). Jumlah yang dipesan kemudian ditentukan berdasarkan jumlah yang ada dan permintaan yang diharapkan.
Perencanaan dan manajemen persediaan yang baik terletak pada pemahaman stok apa yang Anda miliki, di mana itu ada di gudang dan toko, serta bagaimana stok itu masuk dan keluar. Dengan Sistem Inventory sebagai alat bantu yang tepat dalam implementasi manajemen persediaan atai inventory management alat perencanaan persediaan yang tepat.
Baca juga : INVENTORY CONTROL:MODEL DETERMINISTIK VS PROBABILISTIK