3 Strategi Arus Kas untuk Bisnis Grosir dan Ritel

image

Arus kas adalah pergerakan aliran masuk dan keluarnya uang di perusahaan. Berbeda dengan laba/ rugi, arus kas mewakili jumlah uang yang tersedia dalam perusahaan pada waktu tertentu. Menjaga arus kas pada tingkat yang optimal adalah penting karena memungkinkan perusahaan tetap beroperasi untuk membayar tagihan, berinvestasi kembali ke bisnis, memenuhi permintaan pelanggan, dan memberikan pengalaman pelanggan yang positif.

Meskipun arus kas merupakan aspek penting, strategi arus kas harus berbeda dan bergantung pada jenis usaha yang dilakukan ritel atau wholesale (grosir). Dalam beberapa pendekatan manajemen arus kas yang harus dilakukan grosir yang tidak selalu sama dengan usaha ritel, dan hal itu berlaku sebaliknya.

Berikut adalah beberapa pertimbangan utama manajemen arus kas untuk bisnis, dan cara mengelolanya baik itu untuk usaha ritel ataupun wholesale :

1. Penjualan Produk dan Piutang Dagang

Penjualan dan pembayaran pelanggan yang cepat sangat baik bagi aliran kas. Perusahaan wholesale sering menjual secara piutang, yang berarti pembayaran untuk barang atau jasa sampai jatuh tempo, hal ini artinya menunda arus kas. Dalam hal ini, arus kas perusahaan wholesale dapat ditingkatkan dengan pemberian piutang customer tertentu dengan seleksi yang ketat. Hal ini untuk memungkinkan agar alur penerimaan kas tetap terjaga dan juga menawarkan pelanggan cara yang nyaman untuk pelanggan membayar tagihan tepat waktu.

Untuk perusahaan retail, arus kas biasanya lebih terkait langsung dengan pendapatan, sehingga penjualan dapat mempengaruhi arus kas. Memberikan penawarkan kepada pelanggan untuk mendorong penerimaan dimuka misalnya dengan pre-order produk-produk populer dan memberikan penawaran produk secara bundling, serta memberikan kemudahan bagi pelanggan loyal dapat membantu memberi kelancaran aliran uang masuk yang lebih cepat.

2. Pembagian Wilayah / Regional

Bagi perusahaan wholesale, mengelola arus kas melalui pembagian regional/ wilayah penjualan sangat dipengaruhi oleh kemampuan tim sales untuk menentukan target penjualan dan mendapatkan pelanggan dengan segmen yang tepat. Namun, banyak distributor / wholesaler mengabaikan hal ini, padahal dengan menetapkan tujuan penjualan yang tepat akan membantu mengetahui kekuatan dan kelemahan, dan mendapatkan cara untuk mengoptimalkan penjualan di masing-masing regionalnya.

Untuk usaha retail biasanya tidak akan menghadapi masalah ini karena penjualan retail dengan melakukan proses penjualan langsung ke semua konsumen dengan harga standar/ sama. Namun, penting untuk menetapkan tujuan penjualan dan menganalisa laporan penjualan karena arus kas untuk retail terkait erat dengan penjualan. Salah satu contohnya adalah dengan menentukan barang-barang apa yang bisa di jual di masing-masing regional, karena berbeda regional kebutuhan dan ciri khas masyarakat-nya juga berbeda.

  1. Pembuatan Invoice dan Pemrosesan Pengiriman

Invoice dan pengiriman yang cepat tidak hanya penting untuk mengelola arus kas tetapi juga membuat pelanggan senang. Jika pemenuhannya tertunda dapat menyebabkan laporan arus kas dan pelaporan yang tidak akurat, serta pengalaman pelanggan yang buruk.

Pemprosesan Invoice dan pengiriman yang lambat adalah hal biasa bagi pedagang wholesale/ distributor jika mereka mengerjakannya secara manual. Memanfaatkan Software ERP dapat mempersingkat waktu pemrosesan dengan mengotomatisasi alur kerja pemenuhan dan mengurangi biaya.

Bagi perusahaan ritel, pembuatan Invoice dan proses serah terima barang terjadi secara otomatis ketika penjualan diselesaikan.

Baca Juga : MENGELOLA ARUS KAS SAAT PEAK SEASON

turboly.com