Menjaga Persediaan Konsinyasi Usaha Ritel
Konsinyasi adalah kerjasama bisnis di mana pemilik barang (consignor) setuju untuk menitipkan barang-barang mereka kepada penerima barang (biasanya ritel) yang umumnya disebut consignee tanpa ada kewajiban pembayaran dimuka. Status barang masih milik pemilik barang/ pengirim dan penerima barang membayar barang hanya ketika mereka benar-benar menjual ke konsumen.
Kerjasama ini dapat sangat bermanfaat bagi kedua belah pihak apalagi bagi usaha ritel kecil, tetapi juga memiliki beberapa resiko yang mungkin dihadapi. Untuk mendapatkan gambaran tentang persediaan konsinyasi, mari kita lihat beberapa keuntungan dan kerugian bagi usaha ritel sebagai penerima barang :
Keuntungan usaha ritel sebagai consignee :
-
Biaya Kepemilikan yang Lebih Rendah. Consignee dapat menggunakan persediaan konsinyasi untuk menggunakannya tanpa memilikinya, yang menurunkan total biaya perolehan barang dan biaya penyimpanannya.
-
Risiko Kecil. Consignee tidak perlu membayar persediaan dimuka, yang artinya tidak akan mengganggu belanja modal mereka dan dapat mengalokasikan modal ke kebutuhan lain.
-
Peningkatan Arus Kas. Consignee tidak membayar apa pun untuk perolehan barang dan hanya membayar ke supplier / consignor begitu mereka menjual produk. Consignee tidak perlu khawatir tentang kelebihan biaya penyimpanan karena status barang masih menjadi milik dari consignor.
Consignee dapat menyimpan lebih banyak persediaan konsinyasi dengan biaya lebih rendah dan tidak perlu khawatir kehabisan persediaan atau membeli barang yang tidak akan dijual di toko mereka.
Kerugian usaha ritel sebagai consignee :
-
Peningkatan Risiko Persediaan yang Rusak. Semakin lama consignee menyimpan persediaan, semakin tinggi kemungkinan barang tersebut rusak, dan biasanya beberapa consignor tidak menerima kembali barang yang rusak yang artinya consignee harus membayar atas kerugian ini.
-
Peningkatan Peluang Kesalahan Tingkat Persediaan. Hal yang sering terjadi dalam bisnis konsinyasi adalah perbedaan perhitungan persediaan antara consignor dan consignee. Biasanya jika kasus ini terjadi, consignor lah yang akan menang dan consignee harus menanggung kerugian atas perbedaan stok ini.
Mengelola persediaan konsiyasi bagi usaha ritel adalah salah satu tantangam Jika harus dikelola secara terpisah dari jenis persediaan lain (milik sendiri) maka wajib didukung dengan Sistem Inventory yang dirancang khusus untuk bisnis konsinyasi untuk menghindari barang rusak atau perbedaan tingkat stok/ persediaan.
Baca Juga : CARA TERBAIK ME-MANAGE INVENTORY KONSINYASI