Mengelola Transfer Persediaan Antar Toko

image

Saat pertumbuhan bisnis retail mulai meningkat maka mengelola transfer inventory merupakan hal yang akan sering dilakukan. Risiko proses secara manual atau tidak konsisten, kesalahan manusia, dan pengiriman/ logistik semuanya dapat menghalangi perpindahan inventory dengan aman dan efisien dari satu cabang ke cabang lain.

Transfer inventory, atau transfer gudang, adalah ketika barang dipindahkan dari satu lokasi gudang ke lokasi lain, dengan tahapan seperti dibawah ini :

  • Tentukan jumlah inventory yang ingin dipindahkan dan kemana tujuannya ingin memindahkannya.
  • Catat informasi penting tentang transfer inventory, termasuk SKU, batch, nomor serial
  • Pengemasan barang sebelum dipindahkan dari gudang awal.
  • Pengiriman
  • Penerimaan di cabang atau gudang penerima.

Tampaknya cukup mudah, tetapi ketika mengirim beberapa transfer inventory dalam waktu bersamaan tanpa bantuan pencatatan yang akurat semuanya bisa menjadi berantakan.

Beberapa faktor berperan dalam efisiensi pengelolaan inventory. Tata letak gudang, penempatan barang, dan bahkan penempatan barcode produk semuanya dapat mempengaruhi seberapa efektif proses perpindahan inventory.

Berikut adalah tantangan utama yang terlibat dalam transfer inventory, dan apa yang dapat Anda lakukan untuk menyelesaikannya:

Berkomunikasi antar cabang atau gudang yang berbeda

Miskomunikasi adalah salah satu masalah paling umum dalam hal transfer inventory. Mengetahui apa yang sedang ditransfer, apa yang hilang atau rusak dalam perjalanan, dan kapan inventory akan tiba bisa jadi sulit untuk dilacak di beberapa lokasi. Selain itu, jika menggunakan proses manual atau tidak memiliki akses ke tampilan real-time aktivitas inventory, ini pasti akan membuang waktu.

Sistem Inventory cloud yang disinkronkan secara real time di berbagai lokasi memastikan komunikasi yang andal dan meningkatkan skalabilitas. Cabang/ gudang penerima akan mendapatkan gambaran lengkap tentang apa yang dipindahkan, berapa banyak, kapan, di mana, dan informasi terkait lainnya. Sistem Inventory akan mengurangi kesalahan manusia.

Otomatisasi adalah kunci untuk alur kerja manajemen yang lancar dan dapat membantu menghilangkan kesalahan perhitungan. Sistem Inventory Turboly beradaptasi dengan perubahan secara real-time dan akan memperhitungkan waktu pengiriman dan biaya transfer. Menggunakan sistem manajemen inventory untuk memudahkan proses transfer inventory. Karena Turboly berbasis cloud, semua informasi bisnis akan tersimpan dalam 1 platform yang dapat diakses secara bersamaan di semua cabang.

Sistem manajemen inventory harus cukup komprehensif untuk memenuhi kebutuhan bisnis secara spesifik. Turboly mampu membedakan antara barang yang ada dalam stok dan barang yang tersedia. Sistem manajemen inventory dua langkah Turboly memberi bisnis lebih banyak kontrol atas cara mereka mengelola transfer inventory. Transfer inventory dua langkah memungkinkan bisnis untuk memindahkan item dengan pesanan transfer, yang sudah siap untuk dikirim. Dari sana, barang dapat dikirim ke lokasi tujuan dengan transfer antar toko atau antar gudang dan sebaliknya.

Mengelola jumlah minimum dan maksimum Jika mengalami kesulitan dalam melacak jumlah minimum dan maksimum dengan cara yang mudah, setiap lokasi cabang atau gudang berisiko mengalami kelebihan stok atau kehilangan penjualan karena kekurangan stok.

Siapkan jumlah maksimum dan minimum untuk setiap barang dalam stok, dan gunakan peringatan yang disetel untuk memberi tahu saat barang mencapai stok minimumnya. Sistem Inventory berbasis cloud, dapat membantu melacak tingkat inventory di beberapa lokasi. Dengan begitu informasi terbaru akan mengurangi risiko kelebihan stok atau kekurangan stok, dan dapat merencanakan transfer inventory sesuai dengan hasil laporan.

Mengelola Sales Order

Jika Anda memiliki beberapa lokasi toko, mungkin memiliki SOP yang berbeda untuk pesanan pembelian di setiap lokasi. Tetapi ketika pesanan pembelian diproses tanpa gambaran besar tentang tingkat inventory di semua lokasi, akan timbul risiko kegagalan pemenuhan pesanan.

Memilih pembelian terpusat (menggabungkan pesanan pembelian terpisah menjadi satu pesanan pembelian terpusat). Saat melakukan pembelian dari supplier dalam jumlah tertentu dan bisa digunakan di semua lokasi, akan mendapatkan penawaran yang lebih baik dari supplier, menghemat biaya overhead, dan meningkatkan kontrol inventory. Sangat penting bagi bisnis besar untuk menemukan cara yang efektif dalam mengelola beberapa pesanan pembelian dan bagi bisnis yang sedang berkembang untuk mengembangkan kebiasaan manajemen yang kuat.

Baca Juga : Mengenal Online Inventory Management System

turboly.com