APA TANTANGAN HUTANG YANG SAAT INI DIHADAPI BISNIS RITEL?
Bisnis Ritel perlu responsif akan tren produk baru dengan kecepatan dan kelincahan untuk memastikan bahwa mereka dapat memenuhi permintaan pelanggan sambil memberikan layanan terbaik.
Bisnis Ritel sangat menekankan pada peningkatan proses penjualan yang berdampak pada pengalaman pelanggan. Namun, mereka sering mengabaikan proses back office seperti hutang usaha. Mengoptimalkan proses back office dapat memberikan keunggulan kompetitif dan meningkatkan hubungan dengan supplier, sambil tetap berkontribusi terhadap penyampaian layanan pelanggan yang berkualitas.
Berikut tantangan mengelola hutang usaha yang cukup unik yang dihadapi Bisnis Ritel dan bagaimana ini dapat diminimalkan dengan otomatisasi Software Akuntansi.
MENGELOLA PENGELUARAN TIDAK LANGSUNG
Pengeluaran untuk barang dan jasa non-barang dagangan bisa jadi sulit bagi Bisnis Ritel untuk dikelola. Mengelola biaya overhead yang berkaitan dengan toko seringkali manual dan memakan waktu. Ini membutuhkan banyak pemeriksaan manual dan entri data. Akibatnya, ini menyebabkan kurangnya visibilitas, kesalahan, pengeluaran berlebihan, dan hubungan supplier yang buruk.
MENGELOLA PENGELUARAN LANGSUNG
Bisnis Ritel dan distributor menghadapi banyak tantangan dalam mengelola pembelanjaan langsung. Daftar produk sangat banyak ketika persediaan stok yang terisi penuh. Rincian spesifik produk, seperti rasa, warna dan ukuran harus dicatat. Ini berarti bahwa mencocokkan faktur dengan item secara manual adalah rumit dan sangat memakan waktu.
MENGHADAPI BANYAK SUPPLIER BERBEDA
Bisnis Ritel biasanya berurusan dengan sejumlah besar supplier. Oleh karena itu, sulit untuk mendapatkan visibilitas faktur ketika Hutang Usaha dikelola secara manual. Akibatnya, ini dapat menyebabkan pembayaran faktur yang terlewat. supplier mungkin juga kurang melihat status faktur, sering kali mengirimkan duplikat untuk memastikan pembayaran cepat. Ketika diproses secara manual, mungkin sulit bagi staf hutang untuk memeriksa apakah dokumen yang mereka tangani adalah duplikat. Oleh karena itu, staf hutang yang bermaksud baik dapat melakukan pembayaran rangkap. Akibatnya, lebih banyak waktu dihabiskan untuk memperbaiki masalah.
TANTANGAN BAGI BISNIS RITEL DENGAN SUPPLIER INTERNASIONAL
Bisnis Ritel dengan pelanggan dan supplier di luar negeri menghadapi tantangan lebih lanjut. Karena pelanggan menuntut harga rendah dan barang berkualitas tinggi, supplier semakin terpecah di berbagai lokasi internasional. Mengelola fluktuasi nilai tukar yang cepat dapat memakan waktu dan dapat menyebabkan kelebihan atau kekurangan pembayaran. Selain itu, berurusan dengan beberapa bahasa dan persyaratan faktur menghadirkan masalah lebih lanjut saat mengandalkan proses pembayaran hutang usaha secara manual. Akibatnya, masalah mulai dari kesalahan pemrosesan hingga ketidakpatuhan dapat muncul.
BAGAIMANA OTOMASI HUTANG USAHA UNTUK BISNIS RETAIL BISA MEMBANTU:
Mengotomatiskan proses hutang usaha dapat menawarkan peningkatan signifikan bagi Bisnis Ritel. Hal ini dapat memungkinkan bagian keuangan untuk fokus pada tugas-tugas strategis, daripada menghasilkan biaya operasional. Belum lagi, teknologi dapat memberikan kontrol yang lebih besar dan secara signifikan mengurangi waktu pemrosesan.
Software Akuntansi dengan modul hutang usaha mencocokkan faktur dengan pesanan pembelian secara otomatis. Oleh karena itu, faktur hanya perlu disentuh jika ditemukan kesalahan atau penyimpangan. Akibatnya, kesalahan diminimalkan dan pembayaran dilakukan dengan cepat dan efisien, terlepas dari tantangan yang dihadapi ritel.
Solusi otomatisasi Hutang Usaha Sistem Akuntansi Turboly dapat meringankan setiap tantangan ini, memungkinkan Bisnis Ritel mengoptimalkan waktu untuk hal yang paling penting untuk pelanggan.
Baca Juga : Audit Penjualan di Bisnis Ritel