4 Komponen Utama Sistem ERP untuk Grosir dan Distributor

image

Komponen Utama Software ERP Untuk Perusahaan Distributor

Pedagang grosir dan distributor adalah bagian penting dari saluran distribusi, membentuk penghubung antara produsen dan retail sebagai pengecer. Meskipun industri ini sangat penting untuk rantai pasokan secara keseluruhan, biasanya mereka tidak mendapatkan cukup perhatian dari vendor software ERP.

Saat ini, ada ribuan solusi software yang memenuhi kebutuhan produsen dan pengecer, dan hanya sedikit solusi yang memenuhi kebutuhan industri grosir dan distribusi.

Bisnis Grosir dan Distributor

Bisnis grosir dan distributor berada di antara produsen dan pengecer dalam rantai pasokan. Dalam model yang sederhana, pedagang grosir mengisi pesanan dari pengecer dari inventory yang dibeli dari supplier lain.

Distributor berperan sebagai perantara antara produsen dan pengecer dan memberikan layanan tambahan seperti menambahkan nilai pada produk, mengambil peran aktif dalam penjualan dan promosi produk, dan memproses pengembalian.

Dalam kenyataannya, batas antara pedagang grosir dan distributor tidak selalu begitu jelas, dan seringkali pedagang grosir akan menyediakan layanan distribusi dan sebaliknya. Oleh karena itu, banyak perusahaan menandai diri mereka sendiri sebagai “distributor grosir”.

4 Komponen Utama dari Setiap ERP untuk Pedagang Grosir dan Distributor

ERP untuk manufaktur atau ritel biasanya tidak mencakup kebutuhan pedagang grosir dan distributor. Mereka memerlukan fungsionalitas yang mendalam dalam beberapa area yang tidak ada dalam bisnis manufaktur dan ritel. Inilah empat area bisnis utama yang harus disediakan oleh setiap ERP untuk pedagang grosir dan distributor:

  • Manajemen Proses Distribusi
  • Manajemen Rantai Pasokan
  • Ritel dan e-commerce
  • Operasional Back Office

Sistem ERP untuk pedagang grosir dan distributor juga harus menyediakan: kemampuan platform bisnis, fungsionalitas spesifik lokasi, serta modul pengiriman software yang berbeda.

#1 Manajemen Proses Distribusi

Manajemen proses distribusi terbagi menjadi enam area utama:

Distribution requirement planning (DRP) adalah mesin perencanaan, mirip dengan manufacturing requirement planning (MRP) tetapi dibangun untuk menghandle kebutuhan khusus pedagang grosir dan distributor.

Manajemen Penjualan mengotomatisasi pesanan pelanggan dan melacak statusnya. Ini juga termasuk perjanjian harga, prosedur alokasi persediaan, dan dukungan untuk pemrosesan barang yang dikembalikan (sales order return).

Manajemen Pembelian mengelola pembelian bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi, serta melacak kepatuhan supplier terhadap syarat kontrak.

Manajemen Kualitas merujuk pada serangkaian tindakan yang dilakukan oleh organisasi untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan berkualitas tinggi. Organisasi harus mematuhi aturan dan regulasi nasional dan internasional, tetapi beberapa dari mereka membuat dan menggunakan persyaratan internal untuk kontrol kualitas.

Customer Relationship Management (CRM) mencakup berbagai fungsi termasuk: manajemen kampanye dan prospek, otomatisasi tenaga penjualan, layanan pelanggan dan dukungan, dll.

Barcode dan identifikasi adalah kemampuan sangat penting dari ERP untuk pedagang grosir dan distributor. Produk harus diberi label dan dikemas dengan barcode untuk pergerakan yang efisien di seluruh rantai pasokan. Pergerakan barang ditingkatkan ketika barcode diterapkan dan didukung dalam proses pergerakan.

#2 Supply Chain Management (SCM)

Supply Chain Management adalah proses pengelolaan semua operasi bisnis antara supplier, produsen, pedagang grosir, distributor, pengecer, dan pelanggan. ERP untuk pedagang grosir dan distributor harus menyediakan fungsionalitas SCM yang lebih mendalam dibandingkan dengan sistem ERP reguler. Sistem ERP ini harus mencakup empat area rantai pasokan berikut:

Warehouse management system (WMS) mendukung operasi sehari-hari di gudang. Sistem WMS memungkinkan manajemen terpusat dari tugas seperti: melacak tingkat persediaan dan lokasi stok, optimalisasi pengambilan, penyimpanan, fungsi pengisian kembali, dll. Kombinasi operasi yang diarahkan oleh sistem, didukung oleh sistem informasi real-time, tanpa kertas dan interaktif akan memberikan manajemen gudang dan personil dengan alat untuk mengarahkan, mengendalikan, mengukur, dan melaporkan operasi distribusi.

Transportation management system (TMS) memungkinkan organisasi untuk membuat profil untuk semua kontrak, operator yang terkait, dan lintasan perdagangan untuk pergerakan intermodal dan multi-leg. Sistem ini harus mendukung pergerakan transportasi regional maupun internasional.

Global trade management (GTM) membantu mitra perdagangan untuk berkomunikasi dan berkolaborasi dalam mendapatkan, mentransfer, mengangkut, dan menyelesaikan transaksi secara global. Sistem ini akan melacak data produk dan mengelola kepatuhan produk untuk memungkinkan operasi bisnis lintas batas.

Supplier relationship management (SRM) memungkinkan perusahaan berkomunikasi dan berkolaborasi dengan mitra dan supplier mengenai produk, layanan, kepatuhan, dan logistik.

#3 Ritel dan e-commerce

software ritel dan e-commerce memungkinkan penjualan barang dan layanan kepada bisnis dan langsung kepada pelanggan. Ini mencakup area kunci berikut:

Perdagangan multichannel berbasis web menyediakan pengalaman belanja elektronik untuk audiens business-to-business (B2B) dan business-to-customer (B2C). Ini memberikan kesempatan untuk mencari, membandingkan, dan membeli barang secara online.

Software Ritel dan Point-of-Sale (POS) mencatat, melacak, menganalisis data, dan transaksi di lokasi ritel (online atau toko konvensional).

#4 Operasional Back Office

Meskipun ini adalah kategori yang lebih luas dari sistem yang diperlukan untuk manajemen dan menjalankan sebuah organisasi, ketiga area ini sangat penting bagi perusahaan grosir dan distribusi untuk menjalankan operasi belakang mereka:

Aplikasi Keuangan mengelola sumber daya keuangan perusahaan. Ini mencakup akuntansi dan pelaporan keuangan, budgeting, piutang, dan manajemen risiko. Komponen fungsional mencakup: buku besar umum, hutang usaha, aset tetap, akuntansi biaya, manajemen kas, piutang usaha, dan pelaporan keuangan.

Pengolahan Kontrak, Diskon, dan benefit lain tercantum secara terpisah karena pentingnya bagi perusahaan grosir dan distribusi. Pedagang grosir dan distributor sering perlu mengelola situasi kontrak yang kompleks untuk jaringan pembeli dan penjual yang kompleks. Fungsi manajemen kontrak juga perlu ketat terhubung dengan persyaratan pemrosesan diskon dan benefit lainnya.

Solusi Turboly ERP grosir distribusi akan meningkatkan perkiraan arus kas, tingkat pemenuhan pesanan, pembelian, keuangan dan akuntansi pada akhirnya mengoptimalkan bisnis Anda dari awal hingga akhir.

Baca Juga : Bagaimana industri distribusi grosir dapat mendapatkan manfaat dari ERP?

turboly.com