5 Cara Meningkatkan Arus Kas Dalam Bisnis Menengah

image

Salah satu tantangan terberat yang dihadapi bisnis menengah adalah bagaimana menangani arus kas secara efektif. Banyak usaha menengah tidak berkembang karena manajemen yang buruk dari arus kas mereka. Sebagai pelaku bisnis, kita sudah tahu bahwa uang tunai adalah nadi kelangsungan bisnis kita.

Berikut adalah 6 cara dan perilaku yang dapat meningkatkan arus kas :

1. Mengimplementasikan Akuntansi dengan Baik

Informasi terkini sangat penting untuk keberhasilan bisnis, terutama di bidang akuntansi. Informasi mengenai siapa yang berutang uang kepada perusahaan, berapa lama biasanya mereka bayar, dan berapa banyak yang akan mereka membelanjakan uangnya pada perusahaan kita akan memiliki dampak besar pada bagaimana sebuah kerjasama bisnis (baca : jual beli).

Selain berharga dan penting bagi rencana pembiayaan bisnis, informasi tersebut juga akan menempatkan kita pada posisi yang lebih kuat dan lebih percaya diri ketika berhadapan dengan supplier. Berinvestasi dalam Sistem Akuntansi yang akan memberikan informasi keuangan perusahaan secara real-time dalam peningkatan arus kas.

Jika bisnis kita sudah mulai berkembang, sudah saatnya kita mulai berinvestasi akan sebuah Sistem Akuntasi yang memiliki fungsi mumpuni. Karena pekerjaan secara manual atau bahkan dengan excel sekalipun akan rentan pada kesalahan (human error).

Baca juga : Manfaat Sistem Akuntansi Berbasis Cloud

2. Membina Hubungan yang Baik dengan Supplier

Dalam sebuah bisnis, akan selalu ada pihak yang berhutang pada kita. Uang itu adalah arus kas kita dan bisnis kita membutuhkannya untuk terus beroperasi. Salah satu kebutuhan aliran kas dalam bisnis adalah untuk membayar tagihan supplier. Semakin longgar ketentuan pembayaran yang kita dapat dari supplier sedikit banyak akan berdampak pada arus kas perusahaan kita.

Menjalin hubungan bisnis dengan supplier bukanlah sesuatu yang dapat dijalin dalam waktu singkat dan dengan membayar tepat waktu setiap tagihan mereka akan menempatkan kita di posisi tawar yang lebih tinggi. Jika kita sudah diposisi tersebut, mulailah untuk bernegosiasi mengenai persyaratan yang lebih lunak dan tentunya harga yang lebih baik.

Baca juga : Cara Untuk Membangun Ikatan Yang Kuat Dengan Supplier

3. Kontrol Pembayaran Piutang

Sama halnya ketika kita berbicara mengenai supplier. Hubungan dengan pelanggan juga wajib diterapkan dengan hati-hati dan konsisten, hal ini adalah suatu perilaku untuk menyeimbangkan kepuasan pelanggan dan menjaga hubungan dengan supplier. Tempatkan seseorang yang memiliki kemampuan dalam hal mendorong kepatuhan pelanggan dalam melunasi hutang mereka dan buatkan kebijakan yang mendorong pelanggan untuk membayar tepat waktu. Misalnya berikan diskon tambahan 2% jika mereka membayar penuh dimuka dan bebankan pinalti atas setiap keterlambatan. Namun dengan penerapan kebijakan tersebut harus diimbangi dengan pelayanan yang paling maksimal yang bisa kita berikan. Karena jika pelanggan membayar lebih awal, maka kita akan bisa menghemat waktu, tenaga dan biaya.

4. Manajemen persediaan yang efektif

Salah satu alat paling efektif dalam membantu arus kas untuk usaha menengah adalah manajemen persediaan yang efektif. Tempat terbaik untuk produk kita bukanlah di gudang kita, melainkan di gudang pelanggan. Jadi, jika banyak barang masih ada di gudang artinya uang kita masih belum bergerak. Setiap produk di gudang mewakili uang tunai yang dapat digunakan untuk menghasilkan lebih banyak keuntungan dalam untuk bisnis.

Menggunakan software inventory yang efektif akan memberi Anda informasi terkini mengenai pergerakan produk melalui sistem pada setiap aktifitasnya mulai dari pembelian, pengiriman, penjualan hingga pembayaran. Melalui manajemen persediaan yang lebih akurat, kita akan dapat menyimpan lebih sedikit stok dan menghasilkan laporan analisis arus kas yang lebih akurat.

Baca juga : Alasan Pentingnya Pengendalian Persediaan Dalam Usaha Retail

5. Menggunakan Strategi Harga yang Cerdas

Memilih strategi penetapan harga yang tepat adalah keseimbangan yang baik antara tetap kompetitif dan menetapkan harga yang cukup tinggi untuk menghasilkan laba yang sehat. Ini bisa sangat sulit bagi pedagang grosir karena tidak semua pelanggan diciptakan sama. Kita dapat mencoba secara beberapa channel penjualan seperti distribusi, eceran di toko (offline) atau eceran di ecommerce dan marketplace.

Solusinya adalah dengan mengadopsi model penetapan harga/ skema harga yang canggih yang dapat dengan mudah disesuaikan untuk berbagai jenis pelanggan. Dengan platform Cloud ERP seperti Turboly kita dapat membuat beberapa skema harga khusus untuk berbagai jenis penjualan ritel, wholesale atau ecommerce. Dengan menggunakan Cloud ERP Turboly kita dapat mencatat informasi pemesanan dan harga per pelanggan, termasuk ketika pembayaran sudah jatuh tempo, biaya pembayaran, dan detail lainnya. Rincian ini digunakan untuk secara otomatis menghasilkan arus kas dan laporan pendapatan, di mana kita dapat menganalisis bagaimana model penetapan harga spesifik-pelanggan akan memengaruhi arus kas perusahaan.

Dengan melakukan peningkatan di beberapa bagian dalam perusahaan, kita akan membuat dampak yang sangat efektif pada keseluruhan arus kas. Sumber daya keuangan tersebut kemudian dapat diterapkan ke area lain dari bisnis untuk memulai dan mendorong ekspansi dan meningkatkan laba yang sangat penting.

turboly.com